Cerita Si Pembacok Polisi di Bekasi, Hidup Menggelandang sampai Menyerahkan Diri
Sahrul adalah yang membacok kedua polisi tersebut hingga terluka parah. Kini bersama enam rekannya telah ditangkap dan ditahan di Mapolres Bekasi Kota
Editor: Fajar Anjungroso
Untuk makan dan minum, ia terpaksa mengamen. Sedangkan tidur di terminal, masjid, maupun emperan toko.
Namun, selama tiga hari pelariannya, ia mengaku tak tenang.
“Saya selalu teringat ibu saya. Kasihan sendirian udah tua, bapak nggak ada, masih ada adik saya dua,” kata Sahrul yang mulai berlinang air mata.
Akhirnya, ia tak bisa menahan diri. Ia memutuskan untuk menyerahkan diri.
“Saya pulang ke rumah dulu nemuin ibu. Saya nangis, minta maaf. Habis itu baru saya nyerahin diri ke Polres Bekasi,” katanya.
Ia pun mengaku telah menyesali perbuatannya. Apalagi kini ia dijerat Pasal 351 tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun.
Seperti diketahui, dua polisi, Iptu Panjang, Kapolsubsektor Jatibening dan Bripka Slamet Aji, Ba Unit Sabhara Polsek Pondok Gede, menjadi korban pembacokan di Jalan Celepuk 1 Kelurahan Jatimakmur,Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Minggu (3/12/2017) pukul 03.15.
Kedua polisi tersebut dianiaya oleh sekelompok orang saat hendak membubarkan tawuran.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.