Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Si Pembacok Polisi di Bekasi, Hidup Menggelandang sampai Menyerahkan Diri

Sahrul adalah yang membacok kedua polisi tersebut hingga terluka parah. Kini bersama enam rekannya telah ditangkap dan ditahan di Mapolres Bekasi Kota

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Cerita Si Pembacok Polisi di Bekasi, Hidup Menggelandang sampai Menyerahkan Diri
Warta Kota
Sahrul (20) pelaku pembacokan dua polisi Iptu Panjang, Kapolsubsektor Jatibening dan Bripka Slamet Aji, Ba Unit Sabhara Polsek Pondok Gede, menjadi korban pembacokan di Jalan Celepuk 1 Kelurahan Jatimakmur,Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi,saat di Mapolda Metro Jaya, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Telapak tangan Sahrul terus menutupi wajahnya ketika Warta Kota mencoba mengambil fotonya.

Kepalanya ia tundukkan. Hal itu diikuti oleh rekan-rekannya yang juga mengenakan seragam tahanan berwarna oranye di Mapolda Metro Jaya, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan, Kamis (14/12/2017) siang.

Pemuda berusia 20 tahun tersebut merupakan tersangka kasus penganiayaan dua polisi, Iptu Panjang, Kapolsubsektor Jatibening dan Bripka Slamet Aji, Ba Unit Sabhara Polsek Pondok Gede, di Jalan Celepuk 1 Kelurahan Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi, Minggu (3/12/2017) pukul 03.15.

Sahrul adalah yang membacok kedua polisi tersebut hingga terluka parah. Kini bersama enam rekannya telah ditangkap dan ditahan di Mapolres Bekasi Kota.

Sahrul mengaku, saat kejadian ia sedang merayakan ulang tahun gengnya Rawa Lele 212 di lokasi kejadian.

Ia bersama puluhan teman-temannya menenggak minuman keras dan hendak tawuran dengan geng lainnya.

“Emang udah siap-siap tawuran. Kami lagi nunggu lawan, tapi tahu-tahu polisi datang,” kata Sahrul.

Berita Rekomendasi

Seluruh anggota geng tersebut pun kocar-kacir. Mereka masuk ke gang-gang di pemukiman tersebut.

Namun, Sahrul mengaku ia mengira bahwa anggota polisitersebut merupakan geng lawannya.

Baca: Uniknya Reuni SMA Taruna Nusantara Adakan Bakti Sosial di Wilayah Terluar Indonesia

Karena seragam polisi itu ditutupi jaket. Apalagi sebelumnya, ia mengaku anggota gengnya yang sedang berkumpul dilempari batu.

“Pas polisi masuk gang, saya langsung bacok pakai celurit yang udah saya bawa. Saya nggak tahu kalau dia polisi,” kata lulusan SMA tersebut.

Mengetahui anggota polisi terluka, ia pun langsung melarikan diri ke Bojong Gede, Bogor. Meski dengan bermodalkan hanya Rp 50.000.

“Saya takut dan panik. Saya kabur ke mana aja yang penting nggak ketangkep polisi. Di Bojong Gede juga nggak ada siapa-siapa. Saya ngegelandang aja,” akunya yang sehari-hari hanya mengurus sebuah pemancingan di Pondok Gede.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas