Ini Alasan PGI Tak Ikut Perayaan Natal di Monas
Dalam pertemuan tersebut, PGI menyarankan agar penyelenggaraan Natal lebih baik diselenggarakan di tempat tertutup.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) telah melakukan pertemuan dengan Pemprov DKI Jakarta guna membahas perayataan Natal di Monumen Nasional (Monas).
Dalam pertemuan tersebut, PGI menyarankan agar penyelenggaraan Natal lebih baik diselenggarakan di tempat tertutup.
"Sudah 4 kali sampai terakhir tanggal 11 Desember. Tapi untuk kelanjutannya kami belum bisa sampaikan apa jadi di Monas atau tidak. Tapi yang jelas, PGI menyarankan kepada Gubernur tidak dilaksanakan outdoor tapi di indoor," kata Ketua Umum PGI wilayah DKI Jakarta, Manuel Raintung saat konferensi pers di Graha Oikumene PGI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).
PGI juga telah memberikan saran agar menyelengarakan Natal di dua tempat, yakni JIExpo Kemayoran dan Glodok Kemayoran.
Manuel juga mengutarakan alasan, kenapa PGI bersikap untuk tidak ikut peryaan Natal di Monas.
Baca: PGI Menduga Ada Potensi Politisasi Agama dalam Perayaan Natal di Monas
"Pertama, kami melihat Monas ini sudah dibangun sebagai tempat tidak dalam rangka kepentingan pengumpulan massa yang mau mendorong kepentingan tertentu. Jadi kami mau Monas ini dijaga, dipelihara, memang justru jadi monumen yang bisa memperkokoh kehidupan bersama," papar Manuel Raintung.
Meski begitu, PGI tidak menyalahkan jika ada lembaga gereja lain yang tetap ikut untuk perayaan Natal di Monas.
"Kita kan sebagai lembaga harus punya sikap. Dalam hal ini kalau ada lembaga lain yang ingin ikut di Monas ya silakan," kata Manuel Raintung.
Sebelumnya, sejumlah umat kristiani yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) merencanakan perayaan Natal 2017 di Monas.
Rencana perayaan tersebut mendapat respon Gubernur DKI Anies Baswedan yang mengizinkan perayaan natal tersebut.