Gardu House Gelar Festival Graffiti dan Street Aart Untuk ke-11 Kalinya
Gardu House kembali menunjukan eksistensi sebagai komunitas Street Art terbesar se-Asia, bahkan siap mendunia.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gardu House menunjukan eksistensi sebagai komunitas Street Art terbesar se-Asia, siap mendunia.
Melalui acara Street Dealin, Gardu House menghelat festival graffiti dan street art untuk ke-11 kali.
Gardu House mendapat dukungan penuh dari PT Propan Raya melalui Zebra Pro Graffiti, Street Dealin XI, sebuah festival grafiti gagasan Gardu House, komunitas kolektif seni graffiti di Jakarta.
Bagi para pecinta graffiti, acara ini melibatkan banyak artis grafiti, dari dalam maupun luar negeri. Bahkan, maniak mural pinggir jalan ini memberik julukan Street Dealin sebagai lebaran komunitas grafiti.
Street Dealin berlangsung dari 12-18 Desember 2017. Direktur Gardu House, Bima Chris sebagai promotor Street Dealin, menyatakan acara ini masih mengusung spirit sama setiap tahun, sebagai ajang bertemu para artis grafiti.
“Festival menjadi ajang para penggiat dan peminat graffiti berkumpul untuk saling berkomunikasi, bertukar budaya, serta mendukung dan terus mengeksistensikan kultur graffiti,”ucap Bima Chris.
Acara Street Dealin XI kali ini berlangsung di dua tempat utama, Gudang Sarinah Ekosistem dan Jalan Jatayu (Kebayoran). Selain itu, acara ini berlangsung di tiga galeri berbeda di D’Gallery, Third Eyed Space, dan Ruru Gallery sebagai ruang untuk memamerkan karya dengan konteks berbeda.
“Semoga dengan acara ini pandangan orang tentang graffiti semakin lebih baik dan Indonesia sebagai tempat penyelenggara, dan masyarakat bisa mengenal grafiti,” ucap Bima Chris.
CEO PT Propan Raya, Kris Rianto Adidarma, sangat mendukung dan menyambut antusias Lebaran Pecinta Graffiti. Melalui ajang ini, PT Propan ingin membuka mata masyarakat, grafiti bukan aksi negatif maupun vandalisme
“Graffiti itu masih dianggap sesuatu negatif di masyarakat umum. Padahal, banyak sisi positif juga . Seperti acara Street Dealin ini, semua bisa melihat sisi positif, di mana acara ini jadi ajang kolaborasi karya antar-seniman graffiti, pertukaran budaya, tempat berkumpul dan berbagi ilmu graffiti, sampai ajang memperkenalkan Indonesia di mata dunia,” ucap Kris Rianto.
Kris Rianto Adidarma menambahkan, ajang ini juga akan menjadi media komunikasi efektif untuk mempromosikan produk PT Propan Raya, terutama Propan Zebra Pro Graffiti, sehingga makin banyak digunakan oleh para artis graffiti. Menurut dia, cat berkualitas menentukan hasil grafiti.
“Propan Zebra Pro Grafitti ini memiliki kualitas produk mumpuni, warna memukau, dan daya rekat bagus ke substrat, sehingga dapat memaksimalkan hasil karya seni para artis grafitti,” ucap Kris Rianto Adidarma.
Street Dealin bukan cuma berisi program-progam untuk mendukung acara utama antara lain Program Kampung (By Your Run Camp Project); 12-13 Desember 2017. Program ini merupakan sarana komunikasi dan edukasi bagi seluruh komunitas untuk masyarakat umum.
Program ini berlangsung di 9 RT di Jalan Jatayu, wilayah Kampung Kebayoran Lama Selatan. Terdapat 19 tembok digambar sesuai dengan persetujuan masyarakat dengan melibatkan 35 artis graffiti dari dalam dan luar negeri.
Kemudian, eksibisi (Party Collective Exhibition) pada 12, 14, 16 Desember 2017. Sebanyak 17 artis graffiti di Street Dealin XI diundang untuk memamerkan karya mereka di ruang pamer (galeri). Masing-masing seniman menyerahkan 3 karya terbaik mereka untuk dipamerkan di 3 galeri berbeda di D’Gallery, Thrid Eyes Spaces, dan Ruru Gallery.
Edukasi (Lenscaps); 14-16 Desember 2017. Program ini antara lain berisi pemutaran film, diskusi pertuaran budaya, dan lokakarya komunitas. Bukan cuma membahas graffiti, panitia bakal membuka diskusi lintas komunitas.
Program ini sebagai ajang berkumpul, berkoneksi, dan berkembang bersama semua komunitas. Pada ajang ini, PT Propan Raya memberikan edukasi menggunakan produk Propan Zebra Graffiti.