Mendikbud Enggan Komentari Buku SD yang Sebut Yerusalem Ibu Kota Israel
Muhadjir di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, memilih pergi meninggalkan awak media, Minggu (17/12/2017) saat ditanya soal hal tersebut.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi enggan berkomentar soal beredarnya buku elektronik IPS SD kelas IV yang menuliskan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Muhadjir di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, memilih pergi meninggalkan awak media, Minggu (17/12/2017) saat ditanya soal hal tersebut.
Baca: Penumpang di Stasiun Juanda dan Gondangdia Melonjak 193,5 Persen Dibanding Akhir Pekan Biasanya
Ia hanya menggelengkan kepala dan berjalan meninggalkan awak media.
Sebelumnya, Muhadjir Effendi telah mengeluarkan tanggapannya melalui siaran pers.
Dalam siaran pers tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan permintaan maaf mendalam atas kesalahan materi yang ada pada buku tersebut.
Baca: Polri Jamin Perayaan Natal dan Tahun Baru Berjalan Aman
Selain itu, Kemendikbud juga telah mengambil langkah untuk melakukan revisi oleh Pusat Kurikulum (Puskurbuk) serta Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud.
Diwartakan sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menelusuri beredarnya buku IPS kelas VI SD yang menuliskan ibu kota Israel adalah Yerusalem. Berdasarkan penelusuran, buku-buku itu diterbitkan oleh negara.
Baca: BNN Sebut Pabrik Narkoba di MG Internasional Club Jakarta Barat Beroperasi Malam Hari dan Terbesar
"KPAI menyimpulkan buku-buku diterbitkan secara resmi oleh negara dalam hal ini oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional pada 2009," tutur Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, dalam keterangannya, Jumat (15/12/2017).