Wakil Presiden Serahkan Penghargaan PROPER Emas Kepada Danone AQUA
Danone AQUA berhasil menjadi perusahaan pertama di industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang meraih penghargaan PROPER EMAS dari pemerintah.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Danone AQUA berhasil menjadi perusahaan pertama di industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang meraih penghargaan PROPER EMAS dari pemerintah.
Anugerah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) 2017 merupakan program yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Penghargaan POPER Emas diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla kepada Azwar Satrya Muhammad, Water Resources, Nature & Process Technology Director Danone AQUA, mewakili pabrik AQUA Mambal Kecamatan Abiansemal, Kota Badung, Propinsi Bali di Istana Wapres Jakarta, Senin (18/12/2017) disaksikan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.
Selain pabrik AQUA Mambal, Menteri LHK juga menyerahkan penghargaan PROPER hijau kepada delapan Pabril AQUA lainnya yaitu: Pabrik AQUA Mekarsari, Pabrik AQUA Babakan Pari, Pabrik AQUA (TIV) Citereup, Pabrik AQUA (AGM) Citereup, Pabrik AQUA Wonosobo, Pabrik AQUA Pandaan, Pabrik AQUA Airmadidi dan Pabrik AQUA Klaten.
Danone AQUA juga meraih satu PROPER EMAS dan delapan PROPER HIJAU atas komitmen dan pencapaian perusahaan dalam menerapkan proses produksi yang ramah lingkungan, serta melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat secara konsisten.
Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto menjelaskan sebagai bagian dari warga korporasi yang baik, kepatuhan terhadap peraturan dan standar pemerintah mengenai kinerja lingkungan merupakan sebuah keharusan yang harus dijalankan oleh perusahaan.
"Merupakan komitmen kami untuk secara konsisten mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku untuk menciptakan Perusahaan yang ramah lingkungan. Selain itu, Danone-AQUA juga berkomitmen dan secara konsisten melakukan berbagai inisiatif keberlanjutan melebihi yang dipersyaratkan sebagai bentuk kontribusi terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar," jelas Vera di Jakarta, Senin (18/12/2017).
KLHK setiap tahunnya rutin menggelar penilaian PROPER yang merupakan bentuk upaya pemerintah dalam mendorong ketaatan perusahaan-perusahaan di Indonesia terhadap peraturan pengelolaan lingkungan hidup sekaligus mengukur kinerja keberlanjutan perusahaan melalui berbagai inisiatif yang telah dilakukan.
Pada tahun ini, sebanyak 1819 perusahaan dari berbagai industri di seluruh Indonesia mengikuti proses penilaian PROPER. Dari jumlah tersebut 19 perusahaan berhasil meraih predikat PROPER emas dan 150 perusahaan berhasil meraih predikat PROPER hijau.
Vera menambahkan, sejak tahun 2011, pabrik-pabrik terpilih Danone-AQUA telah secara rutin menjalani audit kinerja lingkungan dan program keberlanjutan sebagai prasyarat penilaian PROPER. Pada tahun ini tiga Pabrik Danone-AQUA, yaitu Pabrik Mambal, Pabrik Mekarsari, dan Pabrik Pandaan, berhasil mendapat kesempatan sebagai kandidat peraih PROPER emas.
Kesempatan ini diberikan kepada perusahaan yang secara berturut-turut telah meraih minimal tiga kali anugerah PROPER hijau dan telah memenuhi berbagai aspek penilaian yang ditentukan oleh Dewan PROPER.
"Secara konsisten dari tahun ke tahun kami mengikuti seluruh standar yang dipersyaratkan dalam PROPER. Tentunya penghargaan ini tidak lekas membuat kami berpuas diri. Kami akan terus melakukan berbagai inovasi dalam pengembangan program-program pengelolaan lingkungan,"tambah Vera.
Menurut wanita berhijab ini, pabrik Mambal adalah contoh kerja keras perusahaan yang berhasil meraih anugerah PROPER emas tahun ini. Pabrik yang berlokasi di Pulau Dewata itu telah mengembangkan inisiatif pelestarian keanekaragaman hayati Ayung Lestari yang merupakan program pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) Ayung dengan melakukan konservasi Curik Bali dan Lebah Madu.
"Inisiatif lain yang dilakukan pabrik yang mendapatkan hijau contohnya adalah Pabrik AQUA Klaten yang telah mengembangkan penggunaan energi alternatif berupa minyak jelantah (refined used cooking oil) sebagai bahan bakar pengganti solar," ujarnya.
Penilaian PROPER diukur dari penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses produksi dan jasa, penerapan sistem manajemen lingkungan, 3R (Reduce, Reuse, Recycle), efisiensi energi, konservasi sumber daya dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggung jawab terhadap masyarakat melalui program pengembangan masyarakat.
Peringkat kinerja PROPER dibedakan menjadi lima warna yaitu Emas, Hijau, Biru, Merah dan Hitam. Untuk aspek ketaatan adalah Biru, Merah dan Hitam.
Sedangkan kriteria penilaian aspek yang masuk kategori lebih dari yang dipersyaratkan (beyond compliance) adalah Hijau dan Emas.