Hari ini Pemprov DKI Gelontorkan 3.000 Ton Beras ke Pasar Zona Merah
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan akan menggelontorkan 3.000 ton beras ke pasar zona merah wilayah DKI Jakarta pada hari ini.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan akan menggelontorkan 3.000 ton beras ke pasar zona merah wilayah DKI Jakarta pada hari ini.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno mengatakan saat ini harga beras untuk kelas menengah ke bawah mengalami kenaikan mencapai 10 persen.
Baca: Ahok Gugat Cerai Veronica, Netizen Kompak Minta Tolong Pada Sosok Ini
"Kami (pemprov DKI) mentargetkan hari ini akan digelontorkan 3000 ton beras dan diharapkan ini akan menstabilkan harga beras karena di beberapa pasar yang dikategorikan pasar zona merah itu. Sekarang harga sudah meningkat lebih dari 10 persen," ucap Sandi di pendopo Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2017).
Di hari ini pula, ujar Sandi, ia mengirimkan dirut Food Station dan dirut Pasar Jaya untuk mendampingi Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menuju gudang bulog di Kelapa Gading.
"Saya mengirimkan dirut Food Station dan dirut Pasar Jaya untuk dampingi Mendag hari ini untuk tambah stok beras di wilayah DKI dari gudang bulog di Kelapa Gading. Kami tegas perintahkan kepada PD pasar jaya untuk memastikan distribusi daripada beras itu lancar, ke pedagang, ke pedagang langsung kepada masyarakat," ujar mantan pengusaha ini.
Pria yang memiliki hobi olahraga lari ini mengatakan ribuan beras itu akan distribusikan ke beberapa pasar berkategori zona merah.
" Ada beberapa pasar di Jakarta Timur yang kami pantau juga ada di Kebayoran lama di pasar selatan di Jaksel dan beberapa pasar yg menunjukan anomali dari segi harga beras," lanjutnya.
Sebelumnya diketahui, informasi dari Perusahan Daerah Food Station Tjipinang Jaya, beras medium naik menjadi Rp 8.800 dari Rp 8.000. Sementara beras premium menjadi Rp 12.500 dari Rp 12.000.
Disampaikan Dirut Food Station Arief Prasetio pada Senin (8/1/2018), penyebab dari kenaikan beras terjadi karena dua faktor, yakni dicabutnya komponen impor, yang berimbas ke beras dalam negerinya, dan yang kedua bisa jadi karena ada supply and demand.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.