Meski Lahan Terbatas, Wali Kota Jakarta Pusat Ingin Warganya Bertani
Ia menambahkan, pihaknya sendiri tahun 2017 lalu telah membagikan sebanyak 44 unit hidroponik untuk warga Jakarta Pusat agar mereka...
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Rangga Baskoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede, ingin setiap warganya bisa melakukan pertanian perkotaan menggunakan teknik hidroponik.
Meski lahan di tengah perkotaan terbatas, namun hal tersebut bisa dilakukan dengan cara yang sederhana.
Ia mengatakan, di wilayah perkotaan, khususnya Jakarta Pusat, memang lahan untuk bertani sangat terbatas bahkan sudah tidak ada.
Baca: Polisi Minta Pemprov DKI Bikin Aturan Baru untuk Batasi Sepeda Motor di Kawasan MH Thamrin
Untuk itu menurutnya, bertani dengan hidroponik bisa menjadi solusi.
"Saya punya mimpi setiap rumah tangga bisa memproduksi sayur-maur untuk rumah tangganya sendiri, bisa menyediakan cabai untuk kebutuhan rumah tangganya sendiri," kata Pardede saat acara Penghargaan Pelaku Hidroponik 2017 di RPTRA Taman Guntur, Jakarta Pusat, Rabu (10/1).
Ia menambahkan, pihaknya sendiri tahun 2017 lalu telah membagikan sebanyak 44 unit hidroponik untuk warga Jakarta Pusat agar mereka bisa bercocok tanam meski di rumahnya tidak memiliki lahan pertanian.
Pardede menjelaskan, banyak keunggulan yang dimiliki tanaman hidroponik, yakni tanaman yang dihasilkan bebas dari pestisida dan lebih sehat, apalagi jika dijual di supermarket banyak yang mencari tanaman hasil dari hidroponik dan tentu harganya lebih menguntungkan.
Ia juga ingin Jakarta Pusat menjadi percontohan bagi kota-kota lain untuk melakukan pertanian perkotaan.
Karena jika setiap satu keluarga misalnya menanam cabai, bisa menahan laju inflasi.
Diketahui bersama, jika harga cabai naik, tentu berdampak pada harga barang kebutuhan lainnya.
"Kalau kita bisa lakukan (pertanian perkotaan) saya kira bisa jadi satu simbiosis mutualsitik yang luar biasa manfaatnya. Hidroponik juga bisa jadi ketahanan pangan sehingga jelang lebaran misalnya, kita diterpa inflasi karena persoalan cabai, bawang, beras, dan lain sebagainya," katanya. (abs)