Alami Kebakaran, Ini Daftar Koleksi Bersejarah Musuem Bahari
Selain itu ada pula koleksi berharga seperti kapal asli dari Papua yang terbuat dari satu pohon besar dan kapal-kapal tradisional nelayan Nusantara.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Museum Bahari mengalami kebakaran pada pukul 08.55 WIB, Selasa (16/1/2018).
Museum Bahari terletak di Penjaringan, Jakarta Utara.
Kepala Museum Bahari Husnison Nizar mengatakan, kebakaran yang saat ini terjadi di Museum Bahari mengakibatkan koleksi miniatur model dan alat-alat navigasi bersejarah hangus terbakar.
Baca: Pernah Jadi Gudang Rempah, Begini Sejarah Museum Bahari yang Alami Kebakaran
Husnison mengatakan kebakaran itu terjadi di sisi utara museum.
"Ruang museum kebakaran. Koleksi kebakar ada miniatur alat-alat navigasi," ujar Husnison saat dikonfirmasi Kompas.com.
Pendiri Komunitas Jelajah Budaya, Kartum Setiawan yang rutin mengadakan tur sejarah di Museum Bahari mengungkapkan Museum Bahari memiliki banyak koleksi bersejarah di tiap bagian gedung.
Seperti alat navigasi dari zaman Belanda, peralatan senjata kapal, replika dan benda asli kapal laut dari nusantara, diorama peristiwa bahari, dan pameran temporer yang rutin dipamerkan di lantai dua gedung bahari.
"Untuk alat navigasi itu ada lampu mercusuar, alat-alat seperti teropong yang banyak dari zaman Belanda," kata Kartum yang saat dihubungi berada di depan lokasi Museum Bahari yang terbakar.
Selain itu ada pula koleksi berharga seperti kapal asli dari Papua yang terbuat dari satu pohon besar dan kapal-kapal tradisional nelayan Nusantara.
"Kalau dilihat dari Menara Syahbandar ini lantai dua habis terbakar," jelas Kartum.
Baca: Diduga Korsleting Listrik, Ini Koleksi Museum Bahari yang Terbakar
Lantai dua Museum Bahari diketahui terbuat dari kayu dan dahulu difungsikan untuk menyimpan rempah-rempah pada zaman penjajahan Belanda.
"Ini sayang sekali, padahal Gedung Museum Bahari ini baru selesai direnovasi November kemarin," kata Kartum.
Museum Bahari merupakan bangunan tertua di Jakarta yang masih bertahan sampai sekarang. Gedung ini dibangun bertahap tiga kali oleh Belanda dari tahun 1652-1771.
Dahulu Museum Bahari dijadikan gudang rempah-rempah oleh Kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda, VOC. (SILVITA AGMASARI)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Ada Kapal dari Papua, Ini Koleksi Bersejarah di Museum Bahari
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.