Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggap sebagai Musibah, Orang Tua Korban Runtuhnya Selasar BEI Tak Ingin Menuntut Siapapun

Ibrahim (67) orang tua korban Deka (20) menyatakan, pihak keluarga tak ingin menutut atas kejadian di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Anggap sebagai Musibah, Orang Tua Korban Runtuhnya Selasar BEI Tak Ingin Menuntut Siapapun
Tribunnews.com/Rina Ayu
Ibrahim (67) berbaju merah, orang tua korban Deka (20), di ruang perawatan P. Tarempa, RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2018). 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ibrahim (67), orang tua Deka (20), menyatakan pihak keluarga tak ingin menutut atas kejadian di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin.

Deka adalah satu dari puluhan korban runtuhnya selasar gedung BEI di Jakarta kemarin.

"Gak lah, gak akan itu saya lakukan (menuntut), ini semua musibah. Kan tiba-tiba itu ambruknya. Jadi saya gak lakukan itulah," ucap Ibrahim di ruang perawatan P. Tarempa, RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2018).

Diketahui, Deka (20) menjadi korban paling serius yang ditangani RSAL Mintohardjo.

Mahasiswi Ekonomi Akuntasi ini mengalami patah tulang di bagian pinggul, tangan kiri dan tulang duduk.

Ia menyatakan sejak awal kepergian Deka bersama kampusnya untuk melakukan study tour di 6 kota, menurut Ibrahim, Deka ceria dan tak tersirat apapun akan ada kejadian memilukan itu.

"Awalnya biasa. Pas di kapal saja dia (Deka) ceria telepon-teleponan sama adiknya. Namun pas ditelepon (dosennya) kemarin saya kaget dan langsung memutuskan mencari tiket dan pergi dari Palembang bersama istri, pada Selasa pagi," ujar pria berbaju merah ini.

Berita Rekomendasi

Baca: Sandra Sekuat Tenaga Berlari ke Luar Reruntuhan, Tiba di Rumah Sakit Kaki Kiri Dipasangi Gips

Ia mengaku awalnya mengetahui kejadian dari informasi di media televisi.

"Saya tahu dari nonton televisi  dan saat itu dosennya telepon ramai sekali. Jadi saya sempat bingung, tapi Alhamdulillah lihat Deka hari ini," terang Ibrahim.

Saat tiba di Jakarta dan bertemu Deka, ujar Ibrahim, Deka hanya sering mengeluhkan tangan, kaki, hingga pinggulnya sakit.

Meski demikian, ia yakin perawatan dan pemulihan serta perhatian banyak pihak, bisa membantu Deka segera sehat kembali.

"Iya (Deka) bilang sakit ini (tangan, kaki, pinggul). Kita intinya ingin yang terbaik saja, apapun itu, kami keluaga percaya," tegas Ibrahim.

Deka (20), yang dirawat sejak Senin sore kemarin menjadi dua korban yang belum menjalani tindakan operasi.

Sebelumnya, Dokter Bedah Konsultan Digestiv, dokter Letnan Kolonel Laut Arif menyatakan Deka masih dalam tahapan observasi pada bagian dalam perutnya.

"Diindentifikasi ada 5 yang serius, tiga sudah dioperasi, tinggal dua itu, satu diobservasi organ (Deka). Dia ada multiple faktur, kalau dinyatakan organ dalamnya clear, yang dua ini dilanjutkan operasi di bagian bedah tulang," ujar Arif ditemui di tempat yang sama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas