Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Deka dan Karmeta, Pasien Korban Gedung BEI yang Alami Luka Serius

Keduanya merupakan mahasiswa Ekonomi Akutansi Universitas Binadharma, Palembang, Sumatera Selatan.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Deka dan Karmeta, Pasien Korban Gedung BEI yang Alami Luka Serius
Tribunnews.com / Rina Ayu
Wakil Kepala Medis RSAL Mintohardjo, Kolonel Laut dr Eko Budi Prasetyo, (tengah), saat ditemui di lantai 4 ruang perawatan P.Tarempa, RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Wakil Kepala Medis RSAL Mintohardjo, Kolonel Laut dr Eko Budi Prasetyo mengatakan 2 dari 17 orang yang dirawat di RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat, mengalami luka serius.

2 pasien itu atas nama Deka dan Karmeta.

Keduanya merupakan mahasiswa Ekonomi Akutansi Universitas Binadharma, Palembang, Sumatera Selatan.

Dikatakan Eko, keduanya pun belum bisa dilakukan tindakan lanjutan yakni operasi, lantaran masih menunggu hasil observasi.

Baca: Polisi Tembak Lima Komplotan Rampok di Angkot

"Sekarang tinggal sisa 2 pasien yang masih dalam tahap pendalaman, dalam arti kemarin sudah kami lakukan fase emergencynya, fase stabilisasi, kemudian fase definitifnya. Ada perkembangan dari segi ortopedi yang kemarin sudah ada konsultasi ke bagian sub tulang belakang, karena ada cedera yang mengenai daerah tulang belakang," ujar Eko, Selasa (16/1/2018).

Mengenai korban Karmeta, ujar Eko, mengalami patah di bagian tulang duduk di daerah sekitar panggul yang disebutnya dengan fraktur iliaka join.

Berita Rekomendasi

Dengan tingkat penanganan yang cukup sulit, Pihak RSAL pun membutuhkan pemeriksaan lanjutan yang melebihi dari rontgen, yakni CT Scan.

Baca: Fredrich Yunadi Berencana Laporkan Pimpinan dan Jubir KPK ke Polisi, Ini Alasannya

"Ada pemeriksaan lanjutan selain pemeriksaan rontgen yaitu pemeriksaan CT Scan melihat sejauh mana kerusakan yang ditimbulkan. Karmeta patah tulang duduk di daerah panggul dan ke arah belakang. Itu posisinya agak sulit sehingga deskripsinya harus menggunakan CT Scan. Untuk rontgen biasa tidak bisa ditentukan area yang mana yang terkena, depan atau belakang?" kata Eko, saat ditemui di lantai 4 ruang perawatan P.Tarempa, RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat.

Sedangkan Deka, kata Eko, korban mengalami patah tulang paling parah di berbagai tempat, terutama di bagian tubuh sebelah kiri.

"Deka ini punya kekhususan, dia cedera pada beberapa tempat, yaitu pada siku kiri. Kemudian pada daerah panggul atau paha sebelah kiri ada dua tempat, yang sebelah kiri tangan itu lebih simpel, namun karena ini ada dua tempat, tindakan operasi harus dilakukan sekaligus," tutur Eko.

Lanjut Eko, Deka juga membutuhkan pemeriksaan CT Scan terkait cedera di fraktur acetabullum kiri, yakni bagian paha mangkuk persendiannya.

Kemudian, Deka juga mengalami trauma di bagian abdomen (perut).

Deka membutuhkan pemeriksaan di bagian saluran pencernaan, karena ia mengeluh mengalami nyeri di bagian pencernaan.

"Obervasi dinilai dari pemberian makan yang terukur dan ternilai. Kemudian obat-obatan yang sifatnya tidak memberatkan atau menimbulkan stres. Di samping dari pemeriksaan laboratorium untuk menilai apakah ada atau tidak penurunan hemoglobin pada kasus trauma pada daerah abdomen," ungkap Eko.

Eko menegaskan tindakan operasi akan segera dilakukan kepada Karmeta dam Deka ketika pihaknya sudah menerima hasil observasi secara keseluruhan.

"Untuk dua ini kita upayakan secepatnya, cepatnya itu dari segi pasien, kesiapan pasien, di segi kesiapan dokter dan kesiapan teknis lainnya," tegas Eko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas