Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jeritan Hati Sopir Angkot Tanah Abang Akibat Kebijakan Baru Gubernur Anies

Tommi mengatakan, dia dan sejumlah rekannya cukup sering mendapat perlakukan kasar berbentuk makian dan bentakan yang dilontarkan petugas.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jeritan Hati Sopir Angkot Tanah Abang Akibat Kebijakan Baru Gubernur Anies
Tribunnews.com/Bayu Indra Permana
Para sopir angkutan umum ketika melakukan demo di depan gedung Balai Kota Jakarta, Senin (22/1/2018) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tommi, sopir angkot trayek M10 yang ikut berunjuk rasa di Balai Kota, Jakarta Pusat, menyayangkan sikap arogan yang dilakukan sejumlah petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta saat menindak sopir angkot yang melintas di sekitar Pasar Tanah Abang.

Tommi mengatakan, dia dan sejumlah rekannya cukup sering mendapat perlakukan kasar berbentuk makian dan bentakan yang dilontarkan petugas.

Hal itu terjadi saat angkot M10 yang dikendarainya melintas di sekitar Blok A.

Kepada Tommi, petugas Dishub tersebut mengatakan bahwa jalur itu tak lagi boleh dilintasi. Para sopir diminta untuk mengambil rute lain.

"Saya sering dimaki, Pak. Kan mereka bilang enggak boleh lewat, kemarin-kemarin masih boleh. Ya harusnya kan bisa dengan cara baik-baik," ujar Tommi kepada Kompas.com di depan Gedung Balai Kota, Senin siang.

Baca: Sopir Angkot Demo di Balai Kota, Protes Kebijakan Gubernur Anies soal Tanah Abang

Tommi mengatakan, pelarangan angkot melintas mengakibatkan omzetnya menurun drastis.

BERITA REKOMENDASI

Tommi mengaku selama beberapa hari ini tak lagi memberikan uang kepada keluarganya karena sedikitnya penumpang yang didapat.

Tommi mengatakan, selama puluhan tahun menjadi sopir angkot, baru kali ini merasakan kebijakan yang dirasa tidak pro-masyarakat.

"Puluhan tahun saya jadi sopir angkot, asam garam sudah saya dapat. Baru kali ini ada pemerintahan yang gini banget, Pak," ujar Tommi.

Sopir angkot lainnya yang berasal dari trayek M08, Dini juga merasakan hal serupa.

Dini kerap merasakan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan.


Dia berharap agar petugas Dinas Perhubungan berlaku lebih sopan.

Dia juga berharap agar kebijakan untuk menutup Jalan Jatibaru di Tanah Abang bisa dicabut.

"Saya mohon perhatikan nasib kami. Kami cuma di Stasiun Tanah Abang, mencari penumpang. Sekarang di jalanan enggak ada lagi sewa. Anak-anak kami butuh sekolah. Pak Dishub, tolonglah kami hanya mencari sesuap nasi," ujar Dini.

Sopir angkot yang rutenya melintasi kawasan Tanah Abang melakukan aksi protes di depan Balai Kota DKI Jakarta.

Mereka tidak terima dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menutup ruas jalan di Tanah Abang demi pedagang kaki lima.

Sejumlah sopir angkot yang mengikuti aksi berasal dari angkot 08 jurusan Tanah Abang-Jakarta Kota, angkot 03 jurusan Bendu gan Hillir- Roxy, angkot 03 A jurusan Roxy-Karet dan angkot M10 Tanah Abang-Jembatan Lima.

Penulis: Kontributor Jakarta, David Oliver Purba
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Jeritan Hati Sopir Angkot Tanah Abang Minta Perhatian Pemprov DKI

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas