PIKI DKI Ingatkan Agama Membawa Kedamaian Tapi Juga Bisa Jadi Sumber Pertikaian
Ketua DPD PIKI DKI Jakarta, Ivanhoe Semen mengatakan keragaman yang ada di bangsa Indonesia merupakan suatu kekuatan.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Ferdinand Waskita
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) DKI Jakarta merayakan Natal dengan tema "Kebenaran Meninggikan Derajat Bangsa".
Ketua DPD PIKI DKI Jakarta, Ivanhoe Semen mengatakan keragaman yang ada di bangsa Indonesia merupakan suatu kekuatan.
Agama harus ditempatkan sebagaimana mestinya yaitu sebagai kekuatan rohani dan membawa kedamaian.
Baca: Asosiasi Vape Setuju Regulasi Tarif Cukai Rokok Elektrik, Asalkan
"Keragaman bangsa ini merupakan kekuatan, sehingga PIKI harus turut berperan aktif agar dengan kekuatan ini dapat terwujud persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Ivanhoe, melalui keterangannya, Sabtu (27/1/2018).
Menurutnya, beragam penganut agama di Indonesia harus saling menjaga toleransi diantara umat beragama.
Itu tak lain karena agama dapat membawa kedamaian tetapi juga bisa menjadi sumber pertikaian, jika tidak ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai kekuatan rohani dan membawa kedamaian bagi umat manusia.
Baca: Usai Salat Subuh, Pengasuh Ponpes Al Hidayah Dianiaya Hingga Terluka di Wajah
Sebagai lembaga keumatan intelektual Kristen, tokoh tokoh agama, komunitas agama, Ivanhoe menganggap lembaga keumatan seperti PIKI harus turut aktif memberikan kesejukan ditengah masyarakat.
Selain itu, PIKI juga harus menjaga masyarakat dari hasutan oknum-oknum yang menjadikan agama sebagai dagangan politik semata-mata untuk merebut kekuasaan.
Sehubungan dengan sub tema Natal PIKI DKI yakni 'Bersama mengembalikan jakarta yang toleran dan inklusif untuk masa depan yang lebih baik', Ivanhoe mengajak agar seluruh warga Jakarta untuk tidak lagi menoleh ke belakang.
Ia mengatakan warga Jakarta harus menatap ke depan dan ikut ambil bagian dalam membangun ibukota agar menjadi lebih baik.
"Mari kita menatap kedepan dan jangan terus terusan menoleh ke belakang, mari ikut ambil bagian dalam membangun Jakarta kedepan. Jakarta harus menjadi ibukota yang toleran dan inklusif dimana semua warganya dapat hidup rukun bersama apapun agamanya dan latar belakang status sosialnya," ajak Ivanhoe.
"Persoalan yang terjadi di DKI Jakarta saat pilkada kemarin, biarlah menjadi contoh agar pilkada serentak 2018 yang akan datang tidak lagi di kedepankan isu isu politik identitas yang dapat mengancam keutuhan bangsa," sambungnya.
Lebih lanjut, Ivanhoe berharap agar Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dapat membantu menghilangkan memori warga Jakarta yang kurang baik.
Seperti memori pasca pilkada DKI Jakarta yang lalu, dengan cara menerapkan kebijakan-kebijakannya yang berpihak pada warga Jakarta apapun latar belakangnya.