Ambruknya Crane Tak Mengganggu Perjalanan Kereta Api Manggarai-Jatinegara
Ada kejadian ini bukan berarti dapat mengganggu perjalanan kereta api dari Manggarai atau dari Jatinegara.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Crane pengangkat beton proyek pembangunan jalur ganda di jalur Manggarai-Jatinegara KM 1+300 (Matraman) atau di ruas Jalan Permata RT 14 RW 06 Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, ambruk dan menewaskan empat pekerja, Minggu (4/2/2018).
Kepala Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Joice Hutajulu menyampaikan ungkapan belasungkawa atas kejadian tersebut.
"Karena masalah ini juga masih didalam tahap penyelidikan, kami belum bisa kasih pernyataan. Namun kami juga turut berbelasungkawa atas keluarga korban yang meninggal dunia ya dan kami terus mendukung penyelidikannya. Saat ini ada tim Direktorat Keselamatan sudah di lokasi yang dipimpin Direktur Keselamatan," kata Joice kepada wartawan.
Sementara itu, Edy Kuswoyo, Senior Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta, membenarkan adanya kecelakaan kerja di proyek tersebut.
Baca: BREAKING NEWS: Crane Proyek Double Track di Matraman Ambruk, 4 Korban Meninggal
"Betul kejadiannya sekitar pukul 05.30 WIB. Launcher Girder DDT (Double Double Track) itu tergelincir. Posisi ambruk di antara Manggarai dan Jatinegara atau di KM 1+300 (Matraman)," kata Edy.
"Ada kejadian ini bukan berarti dapat mengganggu perjalanan kereta api dari Manggarai atau dari Jatinegara. Lancar kok dan tidak mengganggu perjalanan kereta. Baik kereta jarak jauh, serta Commuter line. Dapat kabar ada empat orang yang tewas," katanya.
Kasus ini pun dalam penyelidikan kepolisian Polres Metro Jakarta Timur.
Selain itu terdapat empat saksi yang tengah diperiksa.
Baca: Ketika Istri Zumi Zola Galau: Maaf Keluarga Kami Sudah Kaya dari Kakek Kami
"Untuk kasus ambruknya sebuah crane masih pedalaman dan penyelidikan. Di kasus ini kami sudah memeriksa empat orang, sebagai saksi. Namun, belum dapat dijelaskan detail dulu," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Wowon Tony Surya Putra.
Polisi hingga kini belum memeriksa Kepala Pengawas proyek bersama penanggung jawab kontraktor.
"Pengawas proyek nanti terus didalami sampai penanggungjawab proyeknya. Terkait, adanya unsur kelalaian, masih kami dalami dari empat orang saksi. Apakah, ada unsur kelalaian para pekerja ataupun pengawas proyek," kata Tony.
Baca: Kronologis Meninggalnya Pria dan Wanita dalam Mobil di Kawasan Kawah Sikidang Dieng
Diketahui dalam musibah itu ada empat pekerja tewas, yakni Jaenuddin (44), Dami Prasetyo (25), Jana Sutisna (44), dan Joni (34).