BPJS Sebut Kasus Kecelakaan Kerja Jasa Konstruksi di Jakarta Meningkat 10 Persen
Hal itu diungkapkan Khrisna di RS Polri Kramat Jati saat meninjau korban patahnya crane di kawasan Jatinegara pada Minggu (4/2/2018).
Penulis: Gita Irawan
Editor: Ferdinand Waskita
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Khrisna Syarif menjelaskan angka kasus kecelakaan kerja di bidang jasa konstruksi (jakon) di DKI Jakarta meningkat selama 10% selama 2016-2017.
Hal itu diungkapkan Khrisna di RS Polri Kramat Jati saat meninjau korban patahnya crane di kawasan Jatinegara pada Minggu (4/2/2018).
Baca: Duit Suap Bupati Jombang Berasal dari Dana Kutipan Puskesmas
"Kasus kecelakaan kerja ini meningkat, khusus untuk wilayah DKI, khusus Jakon (Pekerja Konstruksi-red) itu meningkat, dari 507 kasus menjadi 555 kasus. Atau meningkat sebesar 10%," kata Khrisna.
Ia menerangkan, meski angkanya naik namun jumlah nominal klaimnya mengalami penurunan sebanyak 15% dari Rp 4 miliar menjadi Rp 3.4 miliar.
"Secara nominal memang terjadi penurunan 15%, dari 4 miliar menjadi 3,4 miliar," kata Khrisna.
Untuk itu, ia mewakili BPJS Ketenagakerjaan menyampaikan belasungkawanya kepada pihak keluarga pekerja konstruksi yang ditinggalkan.
Baca: Tinjau Wisma Atlet Asian Games, Puan Maharani: Standar Hotel Bintang Tiga
Ia pun menyayangkan kecelakaan tersebut terjadi pada bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di bulan Januari dan Februari 2018 ini.
Sebelumnya, alat bantu kerja proyek double track KAI patah di Jalan Matraman Raya, Jatinegara, Jakarta Timur pada Minggu (4/2/2018) sekitar pukul 05.00 WIB patah.
Akibat peristiwa yang terjadi sekitar pukul 05.00 WIB ini, dikabarkan empat orang meninggal dunia, dan satu lainnya luka-luka.