Puluhan Ribu Buruh Gelar Aksi Unjuk Rasa ke Istana Negara dan Balaikota
Aksi akan dilakukan dimulai dari titik kumpul di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha. Lalu melakukan long march ke Istana Presiden dan Balaikota DKI Jakarta.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 20 ribu buruh se-Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi akan menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa (6/2/2018) sekitar pukul 10.00 WIB.
Aksi akan dilakukan dimulai dari titik kumpul di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha. Lalu melakukan long march ke Istana Presiden dan Balaikota DKI Jakarta.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal, mengatakan ada sejumlah tuntutan yang akan disampaikan para buruh.
Menurut dia, sejumlah tuntutan itu berupa menurunkan harga beras dan listrik, tolak impor beras, serta mewujudkan kedaulatan pangan dan energi.
Selain itu, buruh menolak upah murah serta mendesak pemerintah agar mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Baca: Fahri Hamzah Ogah Ditawari Masuk Golkar, Mengaku Pilih Setia Pada PKS Meski Diusir-usir
Serta memilih calon pemimpin di Pilkada serentak 2018 dan Pilpres yang pro buruh dan anti upah murah.
"Di Balaikota, buruh juga akan menuntut Gubernur dan Wakil Gubernur Anies - Sandi segera mengesahkan UMSK yang hingga saat ini belum ditetapkan," kata Said, Selasa (6/2/2018).
Baca: Airlangga: Golkar Siap Terima Fahri Hamzah, Syaratnya Harus Dukung Jokowi
Selain itu, di aksi itu juga akan disuarakan penolakan buruh terhadap nota kesepahaman atau MoU antara panglima TNI dengan Kapolri tentang pelibatan tentara dalam menghadapi unjuk rasa dan mogok kerja.
"MoU akan mengembalikan pemerintah yang anti kritik dan anti demokrasi dan akan membahayakan posisi presiden Joko Widodo di mata internasional karena bertentangan dengan hukum internasional," tambahnya.