Sosok Kapolres Bandara Soetta
Polrestro Bandara tampak menggali timbunan tanah yang mengubur sebuah kendaraan bersama 2 penumpangnya.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Ada pemandangan menarik saat terjadi peristiwa longsornya dinding terowongan rel kereta api (KA) bandara di Jalan Perimeter Selatan, kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Senin (5/2/2018) lalu.
Sebelum bantuan peralatan eskavator tiba di lokasi, sejumlah anggota kepolisian Polrestro Bandara tampak menggali timbunan tanah yang mengubur sebuah kendaraan bersama 2 penumpangnya.
Dengan menggunakan alat cangkul, para bhayangkara negara itu mulai berusaha menyingkirkan longsoran tanah.
Aksi heroik jajaran kepolisian yang dipimpin langsung oleh Kapolres Bandara Soetta Kombes Pol. Akhmad Yusep Gunawan itu, tertangkap kamera para wartawan yang ada di lokasi kejadian petang itu.
Malamnya, video seorang Kapolres berseragam dinas lengkap sedang mencangkul guna membantu proses evakuasi korban pun menjadi viral di media sosial. Kombes Akhmad Yusep Gunawan mulai menjabat Kapolres Bandara Soetta sejak dua bulan lalu. Sebelumnya, jabatannya adalah Wakil Direktur reserse kriminal khusus (Wadireskrimsus) di Polda Metro Jaya.
Sebelum ditarik ke wilayah Polda Metro Jaya, Akhmad Yusep banyak berkiprah di jajaran kepolisian wilayah Polda Jatim. Ia pernah bertugas di Jombang dan Kediri, menjadi Kapolres.
Sosok alumni Akpol 1996 ini dikenal sebagai seorang polisi kreatif dan inovatif. Saat menjabat sebagai Kapolres Kediri (2016), ia mencetuskan ide program layanan elektronik tilang (e-Tilang).
Selain merupakan terobosan baru, e-Tilang juga memudahkan para pelanggar lalu lintas untuk membayar dendanya. Selanjutnya, selain mendapat apresiasi dari Mabes Polri, program e-Tilang ini juga telah diterapkan di 16 Polda di seluruh Indonesia.
Selain memperkenalkan sistem e-Tilang, saat menjabat sebagai Kapolres Kediri, ia juga berhasil mengaplikasikan gedung layanan terpadu berbasis inforformasi teknologi (IT) di markasnya.
Gedung layanan publik berbasis IT itu, memberikan layanan pengaduan kepada warga masyarakat, Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), pengaduan polisi nakal (Yanduan Propam), pembuatan SIM, BPKB, SKCK, inafis, yang semuanya bisa diakses secara online.
Di Kediri Akhmad Yusep juga membentuk Communication Command Center. Sebuah pusat kendali komunikasi yang berfungsi untuk memantau tempat rawan kejahatan dan kecelakaan lalu lintas melalui kamera CCTV.
Jika inovasi baru telah diperkenalkan di Polres Kediri, maka saat menjabat Kapolres Jombang, Akhmad Yusep dikenal sebagai polisi yang kreatif.
Di masa kepemimpinannya (2014), ia memperkenalkan program Penurunan Berat Badan (PBB) di kepolisian setempat. Program razia ”polisi gendut” ini, bertujuan peningkatan kinerja polisi di wilayah Jombang.
Terakhir, saat menjabat sebagai Wakil Kepala Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, ia juga terlibat dalam program pengembangan Sistem Informasi Perlindungan Konsumen (SISPEK).
Sistem tersebut berisi tentang informasi berbagai produk yang dibutuhkan masyarakat sebagai konsumen. Polisi mengembangkan sistem itu dengan menggandeng perusahaan IT Microsoft Indonesia.
Ide pembaruan dalam tubuh kepolisian, tak membuat Akhmad Yusep alpa untuk memberikan reward kepada anggotanya yang berhasil dalam menunaikan tugas.
Bulan lalu, bertempat di markas Polres Bandara Soetta, Akhmad Yusep memberikan apresiasi anggotanya yang telah berprestasi mengungkap kasus ancaman teroris di Bandara Soetta.
Program ini, nantinya akan dilaksanakan setiap bulan sekali. Tujuannya, untuk menjaring personil bekerja kratif dan memotivasi anggotanya berinovasi.