Atasi Banjir di Jakarta, Frekuensi Rakor di Pemprov DKI Makin Banyak
Kegiatan rutin tersebut dilaksanakan guna mendata segala kebutuhan warga yang menjadi korban terjangan banjir.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perintah Provinsi DKI Jakarta akam rutin melaksanakan rapat koordonasi setiap pagi pukul 7.30 WIB di Smart City hingga tanggal 16 Februari 2018.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.
Kegiatan rutin tersebut dilaksanakan guna mendata segala kebutuhan warga yang menjadi korban terjangan banjir.
"Jadi setiap pagi kita 07.30 di smart city kumpul SKPD terkait. Terus sorenya, kita evaluasi, Ini rutinitas yang mengenai banjir sampai tanggal 16 Februari 2018," ucap Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/2/2018).
"kita membuat list. Membuat list apa yang dibutuhkan warga hari itu. Jadi pagi-pagi kita rapat 07.30 itu untuk mengetahui, apa kebutuhan warga di lokasi banjir itu baik di pengungsian maupun yang sudah kembali dari pengungsian," jelasnya.
Baca: Jokowi dan Ibu Negara Menginap di Hotel Ruko Bertarif Rp 450 Ribu/Malam
Baca: Mitsubishi Mulai Ekspor Xpander ke Filipina Bulan Mei
Memasuki musim penghujan wilayah Jakarta dan sekitarnya mulai dilanda banjir di beberapa titik rawan banjir. Khususnya yang berada di bantaran sungai Ciliwung.
Hujan deras yang terjadi di Bogor, membawa aliran air yang menimbulkan banjir kiriman.
Saefullah menjelaskan rutinitas rapat koordinasi dan evaluasi dilakukan berdasarkan pantauan BMKG yang menyatakan hingga tanggal 16 Februari nanti Jakarta akan terus diguyur hujan.
"Karena BMKG bilang kondisi cuaca ekstrem ini sampai tanggal 16. Setelah 16 nanti kita lihat BMKG nya bilang apa," ucapnya.
"Kalau masih bilang ekstrim nanti kita perpanjang," tambah Saefullah.