Suaminya Bersetubuh dengan Wanita Lain demi Usir Jin, Ini Pengakuan Sang Istri
Dalam ritual yang ia namakan pengusiran jin dari tubuh korban, pelaku meminta kepada korban untuk melakukan hubungan badan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dwi Agus (39) ditangkap Satresktim Polrestro Jakarta Selatan lantaran melakukan terapi aneh dalam menjalankan pengobatan terhadap pasien.
Dalam ritual yang ia namakan pengusiran jin dari tubuh korban, pelaku meminta kepada korban untuk melakukan hubungan badan.
Ditemui di kediamannya di Jalan Muhi, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2018), istri pelaku, Y(38), mengatakan, suaminya memang sudah lama menangani sejumlah pasien yang terkena santet, tertutup aura, dan masalah gaib lainnya.
"Kalau minta tolong yang sifatnya medis, dia arahkan ke herbal karena bapak memang bisnis herbal sejak 2010. Tapi kalau berkaitan dengan hal gaib, dia yang tangani khusus," kata Y.
Dalam menangani pasien secara khusus, menurut Y, suaminya lebih banyak datang ke rumah pasien. Namun, sesekali ritual pengobatan dilakukan di rumah sendiri.
Y mengaku tahu dengan pola terapi pengobatan yang dilakukan suaminya, yang terkadang dengan cara berhubungan badan dengan pasien.
Ia pun sejauh ini tidak mempermasalahkannya. Ia mencoba memahami metode pengobatan semacam itu tanpa menaruh cemburu kepada suaminya.
Baca: Usai Dilaporkan, Pria yang Meremas Payudara di Jatinegara Dibekuk Polisi
"Kalau soal dunia lain percaya enggak percaya. Cara ngobatinnya memang begitu, bisa dari payudara, kemaluan. Memang bertentangan sih," kata Y.
Ia pun kaget saat salah satu pasien suaminya yang juga dikenalnya kemudian melaporkan suaminya ke polisi. Padahal sebelum dilakukan ritual telah terjadi kesepakatan antara suaminya dan pasien.
"Kalau pasien yang melapor itu saya tahu orangnya. Saya juga tahu kalau metode pengobatannya harus disetubuhi. Kalau saya pribadi sih enggak ada pikiran apa-apa karena metodenya memang seperti itu. Justru saya kaget mau nolong orang kok jadi begini," kata Y.
Sementara itu, Pugar Edi (62), Ketua RT 10 RW 01 mengatakan, Dwi Agus dan istrinya baru enam bulan tinggal di rumah yang dikontraknya. Sejauh ini, ia mengaku tidak curiga dengan praktik perdukunan yang dilakukan Dwi.
Ia dan warga setempat selama ini hanya mengetahui profesi Dwi sebagai marketing salah satu produk herbal.
"Dia bilangnya sih bisa ngobatin orang selain pakai obat herbal gitu. Pakai keris dan minyak apa gitu. Itu kita nggak tahu bagaimana cara ngobatinnya," ujarnya.
Sejak tinggal di kawasan itu, menurut Pugar Edi, Dwi tidak sering berkomunikasi dengan warga sekitar. "Kalau saya pernah ngobrol pas narikin uang lingkungan. Tapi cuma di luar rumah saja sebentar. Nggak pernah masuk ke dalam," ujarnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.