Bayi Malang Korban Penelantaran akan Diangkat Sebagai Anak Negara
Sebelum mengangkat sebagai anak negara, dia meminta persetujuan kepada orangtua bayi tersebut, yaitu Zafrul dan Rochma Hariyati
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Chaidir, mengatakan MU (11 bulan), balita yang diduga menjadi korban penelantaran orangtua akan diangkat sebagai anak negara.
Sebelum mengangkat sebagai anak negara, dia meminta persetujuan kepada orangtua bayi tersebut, yaitu Zafrul dan Rochma Hariyati.
"Kami ingin melakukan rehabilitasi sosial. Bayi ini akan direhab sebagai anak negara. Tumbuh kembang pada keluarga utuh. Anak di panti anak PSAA Jakarta Utara atau Jakarta Timur untuk direhab," tutur Chaidir, Kamis (15/2/2018).
Baca: Cerita Puti Guntur Soekarno yang Berat Badannya Naik Semenjak Jadi Bacawagub Jatim
Sedangkan, kedua orangtua bayi malang itu akan dibawa ke Panti Tunas Karya untuk diberikan pembekalan.
Selain itu, dia juga menelusuri asal dari pasangan suami-istri (pasutri) tersebut, untuk kemudian akan dikembalikan ke daerah asal.
"Kalau dari luar DKI, kami menelusuri asal daerah kami menghubungi daerah asal. Kami mengembalikan ke daerah asal," tambahnya.
Seorang anak laki-laki, MU (11 bulan) diduga menjadi korban penelantaran kedua orangtuanya. Keberadaan anak keempat dari pasangan suami-istri, Zafrul dan Rochma Hariyati sempat viral di media sosial.
Berdasarkan video dari instagram Nanaaelena memperlihatkan seorang anak bayi laki-laki yang berumur 11 bulan tergeletak di lantai minimarket di JL KH. Agus Salim, Jakarta Pusat, pada Selasa (13/2/2018) malam. Dia bersama laki-laki yang belakangan diketahui sebagai ayah dari bayi itu.
Baca: Waspadai 100 Titik Banjir dan Genangan di DKI Jakarta, Berikut Datanya
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Zafrul membawa MU saat mencari nafkah di wilayah Jakarta Pusat dengan cara mengamen. Sedangkan Rochma dengan ketiga anaknya yang lain bekerja serabutan.
Sehari-hari, keluarga tersebut tinggal di emperan selasar toko Kharisman Jalan Kebon Kacang VI Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sementara pada siang hari tinggal di atas Blok F Lantai 4 Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.