Pejabat Pemprov DKI Sebut Banjir Jakarta Akibat Air Antre Masuk ke Saluran
Dinas Tata Air telah mengeluarkan 20 unit pompa mobile yang ditempatkan pada sejumlah titik sekitar Mall Of Indonesia (MOI) Kelapa Gading.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Hujan yang terjadi di Jakarta meningkatkan debit air di aliran Kali Sunter, Kali Cipinang, serta saluran penghubung (phb) kawasan Kelapa Gading dan Cilincing, Jakarta Utara, dan kawasan Cakung dan Cawang, Jakarta Timur.
Imbasnya ketiga wilayah tersebut tergenang hingga kedalaman satu meter, Kamis (15/2/2018).
Teguh Hendrawan, Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, mengatakan, banjir terjadi akibat melonjaknya volume air, sementara tali-tali air maupun saluran air di kawasan tersebut tidak dapat menampung debit air.
Dinas Tata Air telah mengeluarkan 20 unit pompa mobile yang ditempatkan pada sejumlah titik sekitar Mall Of Indonesia (MOI) Kelapa Gading.
Di antaranya Jalan Boulevard Barat serta Jalan Boulevard Artha Gading serta Jalan Gading Kirana. Langkah serupa pun dilakukan di kawasan Cakung dan Cawang dengan bantuan pompa mobile dari PT Adhi Karya.
"Genangan karena volume air yang tidak sebanding dengan saluran, jadi air antre masuk. Semua rumah pompa sudah diaktifkan, pompa mobile juga disiagakan. Perlahan, genangan sudah mulai surut," kata Teguh kepada Warta Kota, Kamis (15/2/2018) petang.
Baca: Tertangkap Lakukan Praktik Prostitusi, Dua Wanita di Sumenep Didenda Rp 200 Ribu
Walau begitu, dipastikannya jika banjir tidak terpengaruh dengan rob yang kerap terjadi di wilayah utara Jakarta. Sebab, berdasarkan laporan dari petugas Pintu Air Marina Ancol, tinggi muka air laut setinggi 164 cm, sedangkan tinggi muka kali setinggi 165 cm.
"Alhamdulillah masih aman, tidak ada rob, cuma air antre saja. Dalam waktu dua jam surut, petugas akan melanjutkan pembersihan lumpur dan sedimen. Aman insya Allah," kata Teguh.