Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua RW di Depok Jelaskan Surat Kaleng Ancaman kepada Tokoh Agama

Menurut Dedi, paket berisi dua amplop coklat dan dimasing-masing amplop berisi lima lembar surat.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Ketua RW di Depok Jelaskan Surat Kaleng Ancaman kepada Tokoh Agama
Warta Kota
Surat atau selebaran ancaman pembunuhan terhadap 10 tokoh agama 

Laporan Wartawan TribunNews.com, Yanuar Nurcholis Majid

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK- Paket kiriman berupa surat ancaman pembunuhan terhadap 10 tokoh agama membuat resah warga Depok, Jawa Barat.

"Pas waktu tau isi surat itu ancaman ya kita takut lah, kita langsung himbau warga untuk berhati-hati," ucap Dedi Andrianto, ketua RW 07, Kelurahan Tirtajaya, Perumahan Grand Depok City (GDC), Cluster Gardenia Blok Q, Senin (5/3/2018).

Dedi, mengatakan surat ancaman pertama kali ditemukan di depan pintu pos utama Perumahan GDC, Cluster Gardenia, oleh Asep Saputra pada hari Kamis (1/3/2018) sekira pukul 20.30 WIB, yang ditujukan kepada Ustaz Shobur dan KH. Qurtubis Nafis.

"Pertama kali ditemukan di pos utama, karena alamat yang dituju lebih dekat dengan pos tengah akhirnya dibawa oleh Asep ke bapak Ahmad Jamari yang berjaga di pos tengah," ujar Dedi.

Namun berhubung sudah larut malam, surat ancaman tersebut oleh Ahmad Jamari di serahkan kepada Ustaz Shobur pada keesokan hari nya Jumat (2/3/2018).

"Diserahkan pagi ke Ustaz Shobur, dan dibuka oleh Ustaz pada minggu pagi, karna disangka surat biasa," ujar Dedi.

Berita Rekomendasi

Menurut Dedi, paket berisi dua amplop coklat dan dimasing-masing amplop berisi lima lembar surat.

"Jadi dari 10 ustaz yang di ancam, empat diantaranya ada di perumahana kami, yaitu ustaz Iwan, ustaz shobur, ustaz Solihin, ustaz Abi Zain Bin Qasim," ujar Dedi.

Baca: Kronologi Keributan di Kemang: 50 Pemotor Teriak-Teriak, Empat Mobil Dirusak, Lima Orang Dianiaya

Dedi mengatakan pihaknya mencurigai jika pengirim surat ancaman tersebut sudah terorganisisir dan terencana.

"Ya kalo engga direncanakan masa bisa rapih gitu coba, surat dibungkus rapih, alamatnya juga lengkap, kalo bener kan pasti langsung dikirim kerumahnya," ujar Dedi.

Dadi menyayangkan saat kejadian, pelaku tidak dapat dideteksi keberadaannya.

"Waktu pas kejadian disayangkan tidak ada yang diketauhi orangnya siapa, CCTV juga tidak ada, nantinya kita mengharapkan bisa dipasang CCTV," ujar Dedi.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas