Tarif Sewa Rusun KS Tubun Capai Rp 1,7 Juta per Bulan
Rusun KS Tubun itu sendiri menurut Yanti, bukan terporgram untuk warga yang menjadi korban penggusuran.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dwiyanti Chotifah yang sebagai Kepala Unit Pengelola Rusun (KUPRS) Jatirawasari membenarkan jika hingga saat ini 520 unit Rumah Susun (Rusun) KS Tubun yang di Jalan KS Tubun I, Kelurahan Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, belum terisi penghuni.
Diperkirakan harga sewa per-unit di Rusun KS Tubun Rp 1,7 Juta per-bulan.
"Sampai saat ini belum terisi, karena kan harus diketok dulu oleh pihak DPRD. Terkait tarif per-unitnya, diperkirakan Rp 1,7 Juta. Namun, soal itu (Tarif sewa) belum pasti. Karena Rusun KS Tubun ini diperuntukkan bagi masyarakat yang berpenghasilan menengah. Hanya saja, terkait tarif, kami sudah ajukan sekian-sekian tapi kan harus dapat persetujuan dulu, baik itu dari Pak Gubernur DKI Jakarta maupun DPRD," jelasnya, Jumat (9/3/2018).
Dipaparkan wanita yang akrab disapa Yanti ini, Rusun KS Tubun tidak jauh berbeda bentuknya seperti apartemen.
Rusun KS Tubun itu sendiri menurut Yanti, bukan terporgram untuk warga yang menjadi korban penggusuran.
Baca: Datsun Go+ dan Go Panca Bakal Ada versi Transmisi CVT?
"Kalau yang terprogram (Korban Gusuran), kan diarahkan ke Rusun Blok. Kalau yang ini Rusun KS Tubun kan tower. Bukan blok. Soal fasilitas di Rusun KS Tubun, biasa-biasa saja. Standar di Rusun. Sudah ada sekuritinya, teknisi, serta tenaga kebersihan. Jikalau fasilitas, hanya lift," jelasnya.
Yanti juga mengatakan, belum bisa pastikan di Rusun KS Tubun dapat terisi penghuni.
"Belum dapat memastikan, bisa atau tidaknya terisi penghuni," jelasnya.