Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Agus, Petugas PPSU Kerja Siang Malam Sampai Mampu Beli Motor Sport

meskipun Agus merasa memiliki kesejahteraan yang kurang cukup, ia pun masih sanggup membeli motor hitam berjenis sport berkapasitas 150cc

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Kisah Agus, Petugas PPSU Kerja Siang Malam Sampai Mampu Beli Motor Sport
TribunJakarta.com/Satrio Trengginas
Agus, seorang petugas PPSU Kelurahan Srengseng Sawah Jakarta Selatan yang menceritakan suka duka menjadi petugas PPSU 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, namun sebanyak tiga orang petugas Pra Sarana dan Sarana Umum (PPSU) atau yang lebih dikenal dengan Pasukan Oranye tengah merubung di Kelurahan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.

Dengan beralaskan spanduk putih, mereka duduk mengaso sembari menyesap kopi dan menghisap rokok di lobi depan kelurahan tersebut.

Begitulah menjadi seorang petugas PPSU, di kala pagi hingga malam hari mereka kerapkali berjaga-jaga jika sewaktu-waktu mendadak ada panggilan untuk membantu warga.

"Ya begini jadi petugas PPSU, jamnya di luar kerja pasti ada aja. Kayak jaga kelurahan gantian sama Satpol PP juga," terang Agus, salah seorang petugas PPSU pada TribunJakarta.com saat ditemui di Kelurahan Srengseng Sawah, Selasa (12/3/2018).

Kendati jam yang tak menentu untuk melaksanakan tugas, ia tetap menikmati dan meresapi tugasnya sebagai pelayan masyarakat.

"Saya kerja begini ya menikmati aja enjoy gitu. Ada panggilan ke sini bantu ada panggilan ke sana ya bantu juga. Karena jadi petugas PPSU kapan aja siap dipanggil. Kalau pohon tumbang malam-malam atau banjir kita selalu stand by sepanjang waktu," ujar Agus.

Namun, ia terkadang mengeluhkan kerja yang harus dia lakukan untuk melayani masyarakat tak sepadan dengan apa yang ia tuai untuk kesejahteraan hidupnya.

Berita Rekomendasi

"Ya kita loyalitas tanpa batas untuk layanin masyarakat. Di sini suasananya juga mendukung paling ya dari sisi ekonomi. Bukannya saya engga mensyukuri ya, tapi kenyataan," ujarnya.

Selama menjadi petugas PPSU, Agus pun telah merasai bagaimana lika-liku menjadi pelayan masyarakat yang terjun langsung ke lapangan.

"Ibaratnya kita udah merasakan pahit manis kehidupan PPSU. Kita engga hanya ngerjain masalah saluran air, cat fasilitas umum, atau kebersihan lingkungan. Orang kecelakaan, orang nyasar sampe orang gila yang jelas-jelas enggak waras masih mau kita bantu," terangnya.

Agus melanjutkan, dirinya sempat memiliki pengalaman unik saat bertemu dengan orang gila.

"Kita lagi berjaga ketemu orang gila tengah malem. Ya akhirnya kita anterin ke Dinas Sosial terdekat. Kita kerja juga dibantu sama Satpol PP juga," katanya.

Namun meskipun Agus merasa memiliki kesejahteraan yang kurang cukup, ia pun masih sanggup membeli motor hitam berjenis sport berkapasitas 150cc.

"Ya alhamdulilah saya masih bisa beli motor ini. Harganya tigapuluhan juta. Angsuran masih 2 tahun lagi setahun 1,7 (juta) lah," terangnya.

Ia pun beralasan mengapa ia membeli motor yang cukup merogoh kocek dalam-dalam ini.

"Kita udah bekerja keras. Dapat duit tiap bulan kalau engga ada hasil yang kita punyai itu pasti cepet abisnya. Jadi keliatan gitu apa saya kerjain selama ini," pungkasnya.

Tak hanya itu tujuannya membeli motor sport ini sebagai bekalnya nanti di masa depan sewaktu akan menikah.

"Motor ini aset mas, buat modal nikah nanti. Selain kenyamanan, bisa dibuat untuk modal usaha juga," ujarnya seraya terkekeh.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas

Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Suka Duka Agus: Anggota Pasukan Oranye Kumpulkan Rupiah Beli Motor Sport

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas