Mobil yang Dikemudikan Warga Asing Tabrak Sejumlah Pemotor di Depok, Balita Ikut Jadi Korban
"Balita yang jadi korban dan mengalami luka sobek di bibir adalah Armila berusia 4 tahun," kata Joko kepada Warta Kota, Senin (19/3/2018).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kepala Unit Laka Satlantas Polresta Depok Iptu Joko Irwanto menuturkan satu dari sekian orang korban tabrakan di Depok pada Minggu (18/3/2018) malam, adalah seorang balita.
Dikabarkan sejumlah korban luka akibat tabrak lari yang dilakukan dua orang WNA asal Iran, yakni Azimi Jafar (36) dan Husen (15), Minggu (18/3/2018) malam sekira pukul 21.00 WIB.
Mobil Avanza B 1258 PZW yang ditumpangi dua WNA Iran diketahui telah menabrak sejumlah sepeda motor mulai dari Jalan Barito, sampai di Jalan Proklamasi, di wilayah Sukmajaya, Kota Depok.
"Balita yang jadi korban dan mengalami luka sobek di bibir adalah Armila berusia 4 tahun," kata Joko kepada Warta Kota, Senin (19/3/2018).
Baca: Dua Warga Asing Nyaris Diamuk Massa di Depok karena Ugal-ugalan di Jalan Tabrak Sejumlah Pemotor
Saat itu Armila dibonceng oleh ayahnya Arman Wibisono (33) serta istri Fitriana (29) yang mengendarai sepeda motor Honda Beat B 3380 TRQ
Arman diketahui adalah anggota TNI AD.
"Di Jalan Proklamasi, Avanza yang dikemudikan WNA Iran dan dalam kejaran warga, menabrak sepeda motor Honda Beat B 3380 TRQ yang dikendarai Arman Wibisono," kata Joko.
Arman katanya berboncengan dengan istrinya Fitriana, serta anak mereka balita 4 tahun Armila.
"Arman mengalami luka memar di mata sebelah kiri dan cidera di kepala, sementara Fitriana tidak mengalami luka apapun. Namun anak mereka Armila mengalami luka robek di bibir. Ia dirawat di RS Kesdam Cijantung, Jakarta Timut," kata Joko.
Saat itu kata Joko, dua WNA Iran tak juga menghentikan mobilnya karena diduga panik akibat kejaran warga.
"Mereka akhirnya terhenti setelah mobil menabrak separator jalan," kata Joko.
Saat ini kata dia, kedua WNA Iran tersebut masih dalam pengamanan pihaknya. Keduanya kata Joko mengaku akan bertanggung jawab atas semia kerusakan motor dan biaya pengobatan korban luka.
"Sehingga sebagian korban mencabut laporannya," kata Joko.