PPNI Jakarta Utara Gelar Apel Akbar dan Donor Darah
Apel akbar ini merupakan sebuah rangkaian acara peringatan HUT ke-44 PPNI yang bertema 'Gerakan Perawat Dalam Mendukung Praktik Keperawatan Mandiri'.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota administrasi Jakarta Utara menggelar apel akbar perawat se-Jakarta Utara, di halaman plaza barat kantor Walikota administrasi Jakarta Utara, Senin (26/3/2018).
Apel akbar ini merupakan sebuah rangkaian acara peringatan HUT ke-44 PPNI yang bertema 'Gerakan Perawat Dalam Mendukung Praktik Keperawatan Mandiri'.
Peringatan HUT kali ini sebelumnya telah dilaksanakan berbagai kegiatan diantaranya adalah berbagai perlombaan, menulis esai keperawatan, video branding positif keperawatan, jalan sehat, photo boot instagram, pengabmas, donor darah, dan puncaknya nanti pada 21 april 2018 melalui seminar hukum nasional kesehatan.
Bertindak sebagai Pembina apel akbar tersebut, Wakil Walikota Jakarta Utara, Djunaedi Ssos MSi.
Turut hadir suku-suku dinas terkait, Biro protokoler dan bagian umum, Dandim Jakarta utara, Polres Jakarta utara dan perwakilan kepala fasyankes, pimpinan pendidikan tinggi jurusan keperawatan yang ada di Jakarta Utara.
Apel akbar perawat dilakukan sebagai ajang silaturahim sekaligus konsolidasi antara pengurus, anggota, dan pemerintah itu sendiri.
DPD PPNI Kota administrasi Jakarta Utara merupakan kemitraan dengan pemerintah kota adminsitrasi Jakarta utara sudah sepatutnya saling sinergi untuk sama-sama bergerak demi solusi kesehatan bagi masyarakat.
DPD PPNI Jakarta Utara menyatakan siap berkontribusi bila pemerintah kota adminitrasi Jakarta utara meminta bantuan seperti pada momen bencana banjir, pada program pekan imunisasi nasional, Measles Rubella, dan ORI (diftheri).
Di hadapan wakil walikota Jakarta utara, Ketua DPD PPNI Jakarta Utara, Maryanto AMK SKM, mengungkapkan apel akbar perawat ini merupakan kegiatan pertama dan satu-satunya di DKI Jakarta.
"Kami berharap kepada permintah untuk mendukung sehingga menjadi kegiatan rutin setiap tahunya dalam peringatan HUT PPNI, setelah apel akbar perawat dilanjutkan dengan kegiatan donor darah dengan tema darah perawat untuk rakyat," kata Maryanto dalam keterangan yang diterima.
"Harapannya adalah memberikan manfaat bagi warga yang memerlukan donor darah, kami meyakini darah perawat adalah darah yang sehat dikarenakan memahami pola hidup sehat," kata Maryanto.
Melalui tema nasional HUT ke-44 PPNI, 'Gerakan Perawat Dalam Mendukung Praktik Keperawatan Mandiri', Maryanto mengatakan, PPNI memfasilitasi para perawat untuk praktik mandiri atau memperlancar dalam mendukung dan mendampingi pengurusan perizinannya.
Praktik keperawatan mandiri ini sejalan dengan program pemerintah, dimana Presiden Joko Widodo sudah merumuskan sembilan agenda prioritas dalam Nawa Cita pembangunan nasional.
"Bisa dibayangkan jika seluruh perawat diberi kesempatan praktek mandiri selain dia bertugas di Rumah Sakit, Puskesmas, di Klinik atau dirumahnya, maka akan banyak cakupan-cakupan program kesehatan yang bisa diberikan, dititik tertentu pada perawat itu, dan diharapkan hal ini bisa dapat membantu dalam berkontribusi terhadap pencapaian target-target pemerintah di bidang kesehatan. Apalagi bila setiap RW ada 1 perawat yang mendapat dukungan dari pemerintah melalui APBD," katanya.
PPNI yang pada 17 Maret 2018 ini sudah menginjak usia ke-44 tahun, secara konsisten memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan anggotanya.
Kesejahteraan itu, kata Ketua DPD PPNI Jakarta Utara, pengertiannya sangat luas, diantaranya adalah mencakup tata kehidupan dan penghidupan baik materiil maupun spritual yang diliputi dengan rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman, sehingga memungkinkan setiap Perawat dapat memenuhi kebutuhan jasmani, rohani dan sosialnya secara baik, untuk diri dan keluarganya.
Bila PPNI tingkat Komisariat berdaya dan kuat maka pelayanan bagi anggota pun meningkat dan baik, itu juga bagian dari memberikan kesejahteraan batiniah, di sisi lain PPNI Jakarta Utara juga memperjuangkan nilai kesejahteraan melalui survei kesejahteraan online yang memuat tentang status ketenagakerjaan, nominal upah.
Demikian harapanya dapat diketahui data yang akurat sebagai acuan dalam memperjuangkan nasib anggota.
Lebih dalam lagi Dan perlu di ingat bagi seluruh pemberi kerja baik fasyankes swasta maupun negeri bahwa sesungguhnya perawat tidak boleh dikontrak karena merupakan pengecualiaan dalam system ketenagakerjaan, melalui apel akbar perawat ini sekaligus menjadi momentum peneguhan PPNI sebagai organisasi profesi sekaligus alat perjuangan yang efektif bagi perawat.