Diindikasikan Ada Cacing, Warga Takut Beli Makanan Kalengan
BPOM sudah memerintahkan pada importir dan produsen ikan kaleng itu untuk segara menarik produk dari peredaran dan juga segera melakukan pemusnahan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menemukan sebanyak 27 merek ikan makarel atau sarden kalengan positif mengandung parasit cacing atau cacing jenis Anisakis Sp.
Untuk itu, BPOM sudah memerintahkan pada importir dan produsen ikan kaleng itu untuk segara menarik produk dari peredaran dan juga segera melakukan pemusnahan.
Kabar itu langsung ditanggapi oleh sejumlah masyarakat, salah satunya Wida (43).
Ia menyebut belum mengetahui kabar tentang adanya parasit cacing pada sejumlah merek sarden.
"waduh baneran tuh, saya belum lihat berita. Niatnya mau beli, tapi engga jadi deh serem ah,"ujarnya, saat ditemui di salah satu swalayan, di Jakarta Timur, Kamis (29/3/18).
Wida juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah karena bisa kecolongan.
"Kemunculan makanan kaleng sarder kan udah lama, apa memang dari awal ada cacingnya atau baru-baru ini aja. Masa bisa kecolongan gitu, gimana efeknya nih bagi kesehatan kami yang sudah mengkonsumsi,"tegasnya.
Baca: Pastikan Alexis Ditutup, Pemprov DKI Jakarta Akan Datangi Alexis Hari Ini
Wida tidak dapat menampik kalau sarden itu menjadi menu praktis bagi keluarganya untuk santap makan.
Selama ini, Ia pun bersama keluarga tidak pernah ada masalah saat menyantap makanan kaleng tersebut.
"Saya beli sarden kan praktis, udah ada bumbunya kita engga perlu mengolah, Alhamdulillah belum ada masalah, jangan sampai dah, tapi jadi kepikiran juga saya,"papar Wida warga Pondok Kopi.
Irma Rahmatia (31) pembeli lainnya, menyebut tidak terlalu menyukai sarden. Ia juga pernah merasa janggal saat pernah menemukan kondisi sarden seperti ada cacing.
"saya dulu sempet curiga ada cacingnya, tapi saya pikir itu serat dari bumbu sarden itu. Kalau seperti itu Pemerintah harus cepat bergerak tarik dari peredaran, kan masih banyak tuh pada dijual di warung-warung,"tuturnya sambil melanjutkan berbelanja.