Ingat Wasiat Kakek, Seorang Pria Lapor TNI Hingga Ditemukan Senjata Peninggalan Perang Dunia Kedua
"Diduga memang peninggalan perang dunia kedua. Namun masih harus didalami lagi, benar tidaknya,"
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Pistol mitraliur yang ditemukan di bawah pohon bambu di Jalan H Maat, Gang Mushola Insan Kamil, RT 04 RW 02, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Depok, Jumat (6/4/2018) sore, diduga senjata peninggalan perang dunia kedua.
Dugaan itu terlihat dari jenis pistol mitraliur yang sudah tertanam selama sekitar 50 tahun di sana.
"Diduga memang peninggalan perang dunia kedua. Namun masih harus didalami lagi, benar tidaknya," kata Komandan Kodim 0508/Depok Letkol (Inf) Iskandarmanto di lokasi penemuan.
Baca: Komplotan Pencuri Ternak di Uzbekistan Gasak Sapi Warga dan Membawanya Gunakan Sedan Mewah
Berdasarkan laporan keluarga dari Almarhum Nipan Syahrul yang merupakan veteran pejuang kemerdekaan, anggota TNI AD dari Jihandak Denzipur III berupaya mengangkat sejumlah senjata dan amunisi yang tertanam di lahan di bawah pohon bambu.
Dari lahan kosong itu, sampai pukul 16.00 WIB, petugas berhasil menemukan satu pistol mitraliur beserta tiga magazine kosong tanpa peluru.
Baca: Kronologi Kereta Sancaka Hantam Truk Trailer di Ngawi yang Sebabkan Masinisnya Tewas
Sementara dari laporan Komarudin (60), menantu Nipan, dan Amir Syahril (48), anak Nipan, di lahan kosong itu Nipan menanam tiga senjata pistol mitraliur beserta magazen-nya, tiga granat, dan tiga pak amunisi berupa peluru.
"Jadi yang baru ditemukan tadi adalah satu pistol mitraliur beserta tiga magazen kosong tanpa peluru. Saat ini anggota masih terus melakukan pencarian di lahan kosong," kata Iskandarmanto.
Komarudin mengatakan, lahan kosong yang selama ini ditanami pohon bambu rencananya akan ditanami pohon lain yang lebih bermanfaat.
Baca: Tegur Orang Hendak Curi Motor, Saat Pelaku Tarik Pelatuk Pistol Keajaiban Terjadi
"Karena lahan akan kami garap, kami teringat pesan Engkong Nipan, di lahan itu beliau pernah menanam senjata dan amunisi bekas perang," kata Komarudin.
Maka, kata Komarudin, ia melaporkan ke Babinsa Kelurahan Curug, Serka Wardani.
"Kebetulan saya bekerja di Kelurahan Curug, makanya saya laporkan dan minta tolong ke Babinsa Curug," katanya.