TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komitmen untuk mengembangkan pelaku UKM yang tergabung dalam program OK OCE kembali dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Tidak hanya sebatas pelatihan hingga memberikan permodalan, sebagian kios di seluruh Gelanggang Remaja dan Olahraga (GOR) Ibukota akan diwakafkan kepada peserta OK OCE.

Keputusan tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta, Ratiyono menyusul masifnya gerakan OK OCE di seluruh DKI Jakarta.

Sementara, puluhan kios yang berada di GOR belum dimanfaatkan secara maksimal, padahal GOR menurutnya sangat strategis sebagai lokasi pemasaran, khususnya produk kuliner maupun terkait olahraga.

"Kita punya lima GOR kotamadya dan 38 GOR kecamatan yang tersebar di seluruh wilayah, semuanya bisa digunakan oleh peserta OK OCE untuk pemasaran. Kalau soal kerjasamanya nanti kita sebagai mitra, jadi kios akan diisi oleh peserta OK OCE, mereka hanya retribusi saja," ungkapnya dalam acara open reseller Nineten di Hotel Mercure, Jalan Hayam Wuruk, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Rabu (25/4/2018).

Tidak hanya sebagai kios yang dijadikan sebagai lokasi berjualan, sejumlah ruang serbaguna katanya turut dibuka sebagai lokasi pelatihan OK OCE Kecamatan dan Kotamadya.

Sehingga para peserta OK OCE pemula katanya dapat mengikuti pelatihan sekaligus memasarkan produk hasil kerajinan.

"Kita berikan fasilitas lengkap, setelah pelatihan dilanjutkan dengan praktek, pemasaran langsung. Jadi ada kolaborasi co-creator, semua pihak bergabung mendukung percepatan program OK OCE, nanti di sana ada pelatih jadi bisa langsung praktik," jelasnya.

Salah satu peserta OK OCE sukses yang bakal menempati kios GOR adalah merek sepatu Nineten.

Nantinya, Nineten serta seluruh produk milik peserta OK OCE yang telah melewati tujuh tahapan pelatihan nantinya ada di seluruh gerai GOR Ibukota.

"Kita tidak batasi apapun produk yang mau dijual di GOR, tetapi karena GOR relasinya dengan olahraga dan kepemudaan, produk yang dijual harus sejalan, seperti Nineten ini," tutupnya menambahkan.

Ditemui bersamaan, pemilik Nineten, Hartono Wijaya menyambut baik usulan tersebut.

Menurutnya, lewat gerai UKM di seluruh GOR dapat secara langsung membuka pemasaran dan meningkatkan penjualan.

Apalagi produk yang ditawarkan UKM sangat kompetitif dibandingkan dengan produk branded sejenis di pasaran.

"Alasan utama saya buat Nineten ini berkat usulan pak Sandi itu karena melihat mahalnya sepatu di pasaran, padahal kita bisa buat dan harganya tujuh kali lipat lebih murah. Ibaratnya kalau kita beli satu sepatu branded, kita dapat tujuh pasang sepatu Nineten ini. Jadi menurut saya, lewat terbukanya pemasaran, diharapkan penjualan akan meningkat, khususnya bagi UKM pemula," ungkapnya.

"Lewat tawaran ini kita juga buka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat yang ingin menjadi reseller, mereka bisa menempati gerai yang ada di GOR tanpa biaya. Nineten sudah terbukti bisa, sekarang sudah waktunya kita menciptakan lapangan kerja, tanpa modal dan tanpa resiko usaha, ayo gabung," tambahnya menunjuk medsos Nineten @910shoes untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftaran reseller. (*/Warta Kota)