Cerita Sang Sahabat Sebelum Mahesa Meninggal: Terpisah Akibat Terdorong Kerumunan Massa di Monas
Sabtu, 21 April 2018 pagi, dua orang sahabat yang masih berumur belasan tahun dengan penuh semangat berwisata ke Kota Tua Jakarta.
Editor: Adi Suhendi
Hari itu, bertepatan dengan acara Pesta Rakyat Untukmu Indonesia.
Panitia mempersiapkan serangkaian acara seperti pengobatan, potong rambut, pijat refleksi, dan pembagian sembako gratis bagi masyarakat yang mendapatkan kupon.
Baca: Bangunkan Istri Minta Dipasung Karena Pengaruh Ilmu Hitam, Seorang Pria Bantai Keluarga Sendiri
Akmal dan Sosis akhirnya bisa menembus kerumunan massa yang jumlahnya diperkirakan ratusan ribu orang.
Tanpa membawa bekal makanan dan minuman, mereka berjalan berkeliling Monas.
"Kami bukan mau ngambil sembako. Nggak ada kupon. Cuma jalan-jalan saja," tambahnya.
Lelah berjalan-jalan, sekitar pukul 14.00 WIB, Akmal dan Sosis memutuskan untuk pulang.
Keduanya lalu menuju Lapangan IRTI yang menjadi tempat parkir bus gratis.
Rencananya mereka akan kembali ke Kota Tua untuk kemudian pulang ke rumahnya.
Namun, padatnya kerumunan massa, keduanya terpisah beberapa saat, sebelum tiba di bus gratis yang dimaksud.
"Saya kedorong-dorong sampai jatuh. Saya lihat, Sosis udah nggak ada. Saya cari-cari sambil teriak-teriak sampai suara saya parau, nggak ketemu," ujar Akmal.
Ia yang menyangka sahabatnya sudah pulang lebih dahulu, kemudian memutuskan untuk kembali ke Kota Tua dengan naik bus gratis.
Dari sana, ia melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya menggunakan Bajaj Qute atau bus kancil.
"Sampai rumah saya samperin mamahnya, saya ke rumah Sosis. Saya tanya ke mamahnya Sosis sudah pulang atau belum. Mamahnya bilang belum," imbuh Akmal.