Pemprov DKI Jakarta Pastikan Jual Saham di Perusahaan Bir PT Delta Djakarta Tbk
"Kami sudah memastikan kebijakan melepas saham akan diambil sekarang tinggal proses," ujar Sandiaga Uno.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Abdul Basith
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan akan melepas kepemilikan saham PT Delta Djakarta Tbk.
Saham perusahaan berkode emiten DLTA itu telah dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta selama 45 tahun. Hingga saat ini kepemilikan saham DLTA oleh DKI Jakarta sebesar 26,25%.
"Kami sudah memastikan kebijakan melepas saham akan diambil sekarang tinggal proses," ujar Sandiaga Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta saat peluncuran aplikasi parkir online Jukir hari ini di Jakarta, Kamis (17/5/2018).
Sandiaga bilang akan melakukan akselerasi untuk mewujudkan kebijakan tersebut. Diharapkan penjualan saham bisa selesai pada tahun 2018.
Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta akan menunjuk pejabat yang menangani pelepasan saham seperti penasihat keuangan. Tugasnya untuk memastikan kebijakan penjualan adil, transparan, dan mendapatkan nilai yang terbaik.
Sandiaga juga bilang saat ini sedang diproses terkait kelengkapan regulasi.
Baca: Anies: San Miguel Berminat Beli Saham Pemprov DKI di Perusahaan Bir
"Kita akan meminta persetujuan dari DPRD, persiapan kelengkapan regulasi dari pasar modal dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan akan memberitahukan secara resmi ke Bursa Efek Indonesia (BEI)," terangnya.
Hasil penjualan saham diungkapkan Sandiaga akan digunakan bagi pembangunan yang dapat dirasakan langsung. Ia mencontohkan pembangunan yang dilakukan berupa fasilitas pendidikan, pembukaan lapangan kerja, dan penataan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Baca: Ketua DPRD Ini Tak Setuju Pemprov DKI Lepas Saham di Perusahaan Bir
Menurut Sandiaga, telah ada ketertarikan dari San Miguel untuk mengambil alih saham milik DKI Jakarta. Sebagai pemilik saham sebesar 53%, San Miguel dinilai akan melakukan ekspansi dengan mengambil alih saham milik DKI Jakarta.
"Ekspansi ini bagus untuk masuknya investasi asing di industri makanan dan minuman di DKI Jakarta," jelas Sandiaga.