Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno menyebut hasil rapat terkait Mass Rail Transit fase 2 telah disepakati, dan pembebasan lahan sudah menemui titik temu dibanding fase sebelumnya.

"Sudah kita sepakati, pendekatannya, pembebasan lahan sudah lebih baik dibanding fase pertama," ungkap Sandi di Balaikota, Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Baca: Duh, Proses Hukum Guru Mencabuli 42 Siswanya Tak Jelas, Polisi dan Kejaksaan Mengaku Tak Tahu

Terkait rencana penggunaan lahan untuk pembangunan MRT yang berada pada tanah milik BUMD dan BUMN seperti PT KAI, Sandi berharap serah terima hak pengelolaan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat dilakukan melalui kerjasama ataupun pembelian aset oleh Dinas Perhubungan.

"Kalau kerjasama yang seperti itu kita lakukan di Kampung Bandan. Kita inginnya kerja sama dengan KAI," tambah Sandi.

Sandi menuturkan nantinya akan terdapat dua ikonik stasiun, yaitu Stasiun Monumen Nasional (Monas), dan Stasiun Kota.

Persetujuan dari itu semua tinggal menunggu surat dari Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Pemerintah Jepang yang sampai saat ini belum juga keluar.

Akhir 2018 menjadi target untuk pembangunan Mass Rail Transit, demi tercapainya rencana tersebut, proses pematangan telah ditabulasi dan dipercepat. Selanjutnya penetapan jalur MRT akan segera dirampungkan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan.

"Penetapan jalur MRT akan segera difinalisasi oleh pak Gubernur, dengan Asisten Pembangunan dan pemprov DKI," pungkas Sandi.