Cerita Wati yang Kini Kebingungan Siapkan Mudik Lebaran Setelah Rumahnya di Duren Sawit Dilalap Api
"Awalnya itu dari seberang kali, saya juga kaget. Soalnya pas orang teriak kebakaran, lihat apinya udah gede. Padahal terpisah sama kali," kata Wati
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Warta Kota, Joko Supriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang warga bernama Wati (40), terlihat tergopoh-gopoh keluar dari gang sempit. Dia berlari dan berusaha menjauh dari kobaran api.
Air matanya tak berhenti mengalir. Setelah itu, tatapannya terlihat kosong ke arah kepulan asap hitam pekat di depannya.
Rumah tinggal Wati ikut menjadi korban kebakaran pemukiman warga, deretan hunian semi permanen di di kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur, Senin (21/5/2018).
Semua isi rumahnya habis tak bersisa dilalap si jago merah. Tak satu pun harta yang bisa diselamatkan.
Wati pasrah kehilangan rumah dan harta benda. Padahal, saat kejadian asal atau sumber api sebenarnya berada jauh dari rumahnya dan berbatasan dengan kali.
"Awalnya itu dari seberang kali, saya juga kaget. Soalnya pas orang teriak kebakaran, lihat apinya udah gede. Padahal terpisah sama kali," kata Wati dengan suara parau saat ditemui Senin (21/5/2018).
Baca: Pemukiman Warga di Duren Sawit Terbakar, Dinding Hangus, Atap Jadi Arang
Di rumah itu, Wati hanya tinggal bersama putrinya.
Satu-satunya baju yang dapat diselamatkan hanya baju hari itu dikenakannya.
"Boro-boro Mas, ini aja cuma baju satu yang saya pakai ini aja. Surat-surat penting semua nggak ke bawa," katanya.
Kondisi api yang besar dari seberang kali membuat rumah Wati yang berada di tepi kali turut terbakar.
Padahal, Wati sudah merencanakan bakal mudik ke Semarang, Jawa Tengah, untuk merayakan Lebaran bersama sanak kerabat.
Namun, musibah yang dideritanya membuatnya berpikir ulang untuk pulang kampung karena bingung biaya.
Selain itu, dia juga sudah tidak punya harta benda.
Baca: Mau Aneka Ikan Murah untuk Menu Buka Puasa dan Sahur, Yuk ke Bogor, Catat Lokasinya!
"Nggak tahu lagi gimana, hanya bisa pasrah kalo seperti ini. Saya juga bingung Lebaran mau pulang kampung, tapi di sini dapat musibah kayak gini," katanya.
Jalan ditutup
Kasi Ops Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan, api bermula dari rumah seorang warga.
Api yang terus membesar itu membakar seluruh bangunan. Akibatnya, sebanyak 42 tempat tinggal semi permanen hangus terbakar.
Dari 42 rumah tersebut, enam rumah di antaranya berada di Kelurahan Cipinang Muara RT 007/014. Sedangkan 36 rumah lainnya berada di Kelurahan Pondok Bambu RT 009/003.
"Jadi ini ada TKP (Tempat Kejadian Perkara) hanya satu, tapi ada di dua daerah, yaitu Cipinang Muara dan Pondok Bambu karena hanya terpisah dengan kali," kata Gatot Sulaeman.
Setelah satu jam, api dapat dijinakkan. Dugaan sementara kebakaran terjadi akibat korsleting listrik.
"Dugaan sementara korsleting listrik," ucapnya.
Menurutnya, lokasi kebakaran berada di gang sempit membuat petugas pemadam terpaksa melakukan penutupan jalan di Jalan Basuki Rachmat arah Pondok Bambu.
Dampak dari penutupan jalan tersebut membuat kendaraan yang mengarah ke Duren Sawit macet panjang.
Setelah api dapat dikendalikan, jalan raya yang sempat ditutup dua jam, kembali dibuka petugas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.