Masjid Agung Al Barkah Pernah Jadi Markas Pejuang Bekasi Melawan Penjajah
Masjid dibangun di atas tanah wakaf (Almarhum) Haji Barun seluas 3.000 meter persegi di Jalan Veteran.
Editor: Choirul Arifin
Masjid Agung Al Barkah pertama kali direnovasi pada tahun 1969. Renovasi ini pada masa Bupati MS Sabandi melalui dana swadaya masyarakat dengan iuran Rp 5 per kepala.
Renovasi kembali dilakukan menjelang Bekasi menjadi tuan rumah MTQ Jawa Barat pada tahun 1988.
Rrenovasi Masjid Agung Al Barkah kembali dilakukan pada tahun 1997 dan tahun 2002.
Baca: DFSK Pamerkan Full Line Up Mobilnya di Arena Jakarta Fair 2018
Pada 2004 tercetus gagasan untuk merenovasi secara besar-besara masjid sarat nilai perjuangan tersebut.
Pada 26 Juni 2004, seusai salat subuh gabungan yang disaksikan sekitar 1.000 jamaah bersama ulama dan tokoh masyarakat, dilakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan kembali Masjid Al-Barkah Bekasi.
“Pembangunan ini dilakukan atas dasar nazar Akhmad Zurfaih, sebagai Walikota Bekasi saat itu,” ucapnya.
Pembangunan pada masa kepemimpinan Akhmad Zurfaih menghasilkan dua menara dan satu kubah. Pembangunan ini merupakan pembangunan tahap pertama.
Walikota berikutnya Mochtar Muhamad melanjutkan pembangunan tahap kedua yaitu pembangunan pengimaman, dua menara dan satu kubah.
Beberapa kali pembangunan dilakukan, membuat bentuk masjid banyak berubah. Namun, ada satu ruangan yang tidak diutak-atik sama sekali karena bernilai sejarah tinggi yakni aula masjid.
“Aula merupakan saksi bisu sejarah masjid ini, sekaligus sejarah perjuangan para pendahulu,” ujar Abdul Hadie.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.