Kasus Pencabulan di Depok, Komnas PA akan Memberikan Terapi kepada Guru WA dan Korban
Terkait kasus yang dilakukan WA, Sirait mengatakan akan melakukan terapi kepada pelaku dan korban
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Indonesia Arist Merdeka Sirait mengatakan akan melakukan program psychosocial therapy bagi pelaku dan korban pencabulan di satu SDN Depok.
Terapi tersebut merupakan hasil kerja sama tersebut dilakukan dengan menggandeng Pemkot Depok.
Baca: Guru SD Pelaku Pedofilia Di Depok Mengaku Menyesal dan Ingin Sembuh
Hal ini disampaikan Sirait usai berbincang dengan WA yang menjadi tersangka pencabulan 13 murid laki-lakinya.
"Hasil kesimpulan terhadap in depth interview terhadap pelaku ini kita perlu ada program psychosocial therapy bagi korban dan tadi juga sudah sepakat dengan Kapolres bahwa pelaku juga harus dilakukan itu," kata Sirait kepada wartawan di Pancoran Mas, Depok, Jumat (8/6/2018).
Menurutnya, terapi ini dilakukan guna memutus mata rantai kekerasan seksual terhadap anak di masyarakat.
Meski pernah menjadi korban pencabulan, Sirait menegaskan tidak semua pelaku pencabulan atau pedofil pernah menjadi korban seperti WA.
Dia menjelaskan, ada yang menjadi pelaku atau pedofil karena memiliki dorongan seksual.
Terkait kasus yang dilakukan WA, Sirait mengatakan akan melakukan terapi kepada pelaku dan korban.
Baca: Pihak Sekolah di Depok Serahkan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Guru ke Dinas Pendidikan
"Hasil kesimpulan terhadap in depth interview terhadap pelaku ini kita perlu ada program psychosocial therapy bagi korban dan tadi juga sudah sepakat dengan Kapolres bahwa pelaku juga harus dilakukan itu," jelasnya.
Mengenai jumlah korban yang masih dalam penyidikan polisi, Sirait berharap jumlah korban tidak akan bertambah lagi.
Penulis: Bima Putra
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Pelaku dan Korban Pencabulan SD di Depok dapat Terapi dari Komnas Perlindungan Anak dan Pemkot Depok