Kawasan Tanah Abang Makin Semrawut? Sandiaga: Itu Peluang, Ramai Itu Berkah dan Kita Tata ke Depan
Menurut Sandiaga, ketertiban yang diidamkan masyarakat tak akan terwujud dengan penertiban sepotong-sepotong.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengamini keramaian di kawasan Tanah Abang yang cenderung semrawut menjelang Lebaran.
"Kalau saya melihatnya sebagai potensi. Saya melihat sebagai peluang. Ramai itu berkah yang harus kita tata ke depan," kata Sandiaga, di Jakarta Timur, Kamis (7/6/2018).
Menurut Sandiaga, ketertiban yang diidamkan masyarakat tak akan terwujud dengan penertiban sepotong-sepotong.
Baca: PKL Menjamur di Trotoar di Tanah Abang, Kasatpol PP: Pedagang Musiman di Bulan Ramadan
Ia menyebut, penataan yang dilakukan akan berskala besar dengan merombak kawasan Tanah Abang.
"Kita enggak bisa piecemeal, enggak bisa satu-satu menyelesaikannya. Sekarang yang kita selesaikan dulu adalah skybridge-nya," ujar Sandiaga.
Sejak akhir Mei hingga awal Juni 2018 ini, kondisi Pasar Tanah Abang, di Jakarta Pusat, kian memprihatinkan.
Ratusan pedagang kaki lima (PKL) mengokupasi hampir seluruh trotoar pasar di sana.
Saat dipantau Kompas.com, Rabu (6/6/2018) siang, sepanjang trotoar Jalan Jatibaru Raya hingga di depan pintu masuk Stasiun Tanah Abang, telah dipenuhi PKL.
Para PKL menjajakan berbagai jenis dagangan mulai kaca mata, pakaian dalam, celana, serta sejumlah produk fashion lainnya.
Padahal, trotoar yang berada sejajar dengan stasiun semestinya bersih dari PKL.
Pemprov DKI Jakarta hanya menggunakan sisi jalan sebaliknya sebagai lokasi untuk para pedagang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jawaban Sandiaga soal Kondisi Tanah Abang yang Kian Semrawut...",
Penulis : Nibras Nada Nailufar