Sebelum Tewas Akibat Miras Oplosan, Haroproha Banyak Diam Menahan Sakit
Pihak keluarga menyebut, kalau Haroproha enggan bercerita jika rasa sakitnya akibat menenggak miras oplosan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu dari enam korban yang tewas lantaran tenggak minuman keras (miras) oplosan di Kawasan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Haroproha (32), sering menahan sakitnya itu di di ruang tamu.
Pihak keluarga menyebut, kalau Haroproha enggan bercerita jika rasa sakitnya akibat menenggak miras oplosan.
"Dia (Haroproha) meninggal dunia dinihari tadi di RSUD Cengkareng. Malamnya itu Haroproha dibawa ke RSUD Cengkareng sekitaran jam 11. Dinihari, nyawanya tak tertolong lagi," ucap Agung, kakak ipar Haroproha, di rumahnya RT 06/007, Cengkareng Timur, Senin (25/6/2018).
Baca: 5 Makanan yang Penyajiannya Tidak Biasa dan Aneh dari yang Lainnya, Lihat Pembuatan Crepes di Dubai
Agung menceritakan, Haroproha lebih banyak diam semenjak rasa sakit di tubuhnya menyerang. Namun, Agung mengakui tak tahu apa yang diderita Haroproha saat itu.
"Haroproha memang sempat memperlihatkan gelagat seperti orang kesakitan. Tapi dia tidak bilang apa-apa. Kami keluarga sadar saat tahu dokter menyebut penyebab kematiannya, yaitu overdosis miras oplosan," jelasnya.
"Itu jadi penyebabnya dan diketahui ia menenggak miras oplosan itu pada Jumat (22/6/2018) lalu," imbuh Agung.
Dari informasi yang diterima, miras oplosan itu dibeli di sebuah warung yang berada di RW 06 Cengkareng Timur.
"Dari orang-orang bilangnya sih beli di RW 006, tapi tidak tahu pasti di mana. Namun ada lima orang warga Cengkareng Timur juga tewasnya karena beli miras di warung itu. Tapi, adik saya engga menenggak miras bareng lima orang itu ya."
Agung menuturkan saat ini jenazah Haroproha diotopsi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, setelah sempat dibawa ke rumah duka.
"Sekarang jasadnya masih di RS Polri," tutur Agung.
Penulis: Panji Baskhara Ramadhan