Guru SD yang Dipecat Lantaran Beda Pilihan dalam Pilkada di Bekasi itu Sepakat Damai dengan Sekolah
Wartakota pun berusaha menyambangi sekolah-sekolah tersebut untuk mengkonfirmasi kebenarannya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
![Guru SD yang Dipecat Lantaran Beda Pilihan dalam Pilkada di Bekasi itu Sepakat Damai dengan Sekolah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/guru-yang-dipecat-via-wa_20180629_134846.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Viral di media sosial, seorang guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Maza Bekasi, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, dipecat pihak yayasan via chat Whatsapp dikarenakan beda pilihan dalam Pemilihan Wali Kota Bekasi dan Gubernur Jawa Barat 2018.
Wartakota pun berusaha menyambangi sekolah-sekolah tersebut untuk mengkonfirmasi kebenarannya.
Baca: Pejambret Dirjen Bina Konstruksi PUPR Ditembak Mati
Tri, salah satu guru dari SDIT tersebut mengungkapkan sebenarnya itu hanya kesalahpahaman masalah pimpinan dan bawahan tidak ada ada masalah yang lain, apalagi dikait-kaitkan dengan yang lain.
"Jadi sampai saat ini dengan lapang dada para pimpinan kami sepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan, tadi pagi Alhamdulillah semua sudah memutuskan bahwa semua ini sudah tidak akan ada lagi masalah, sudah meminta maaf kedua belah pihak jadi kita anggap semua sudah selesai," tuturnya saat ditemui Wartakotalive.com, pada Jumat (29/6/2018).
Ia menjelaskan pihak sekolah tidak pernah mengarahkan untuk memilih salah satu pasangan calon saat Pilkada pada pada Rabu 27 Juni 2018.
"Kita tidak ada arahan, maksudnya tidak ada paksaan memilih hanya memang itu semua kembali lagi ke diri kita kita mau pilih apa kalau memang kita mau pilih nomor 1, 2, 3, atau 4 itu sudah hak kita tidak ada yang di haruskan dan dipaksankan untuk memilih," jelasnya.
Ia menegaskan tidak ada kata pemecatan atau dikeluarkan.
"Tidak ada niatan seperti itu, mungkin karena kita memang sedang menghadapi abis ujian, banyak event-event sebelumnya di sekolah kemudian baru pulang kampung juga mungkin semuanya jadi dalam kondisi lelah ada salah ucap ada salah kata itu wajar wajar saja semua orang bisa dalam posisi seperti itu dan itu tidak ada rencana atau kata terucap sebuah keputusan yang sepihak gak ada sebenernya," tegasnya.
Tri menegaskan kembali soal kabar pemecetan itu sebenarnya tidak ada.
"Ya itu kembali lagi itu hanya kesalahpahaman kata, makanya kan biasanya kalau komunikasi di Whatsapp itu banyak orang salah paham, lebih baik memang komunikasi itu tatap langsung, hindari aja deh komunikasi lewat WA," tegasnya.
Selanjutnya, ia mengatakan pihak yayasan sudah ke rumah guru tersebut.
"Kebetulan pimpinan kami dengan yayasan ke rumah beliau menjelaskan yang sebenarnya kalau memang menganggap kami salah, kami minta maaf," ucapnya.
Baca: Sam Smith dan Brandon Flynn Dikabarkan Putus, Keduanya Saling Unfollowed di Instagram
Sementara itu, Robiatul Alawiyah (28) yang diberhetikan via WhatsApp dalam viral tersebut mengatakan, pihak sekolah telah datang meminta maaf dan permasalahan ini sudah selesai.
"Viral tersebut memang benar adanya. Tapi tadi pagi dari pihak yayasan sudah ada yang datang ke rumah saya, mereka sudah mengakui bahwa itu kelalaian dari mereka, mereka sudah minta maaf, mereka mengakui bahwa mereka salah, dan dari pihak kami pun dari keluarga besar saya, dari saya pribadi pun sudah memaafkan hal tersebut. Dan kita sudah islah kita sudah damai, dan saya berharap masalah ini tidak menimbulkan masalah yang baru. Kita sudah berdamai kita sudah baik-baik saja," ujarnya saat ditemui di rumahnya yang tidak jauh dari lokasi sekolah, di RT 01 RW 03 Kelurahan Jatisari Kecamatan Jatiasih, Jumat (29/6/2018).
Sebelumnya beredar viral, seorang guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Maza Bekasi, diberhentikan secara tidak hormat oleh pihak yayasan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.