Lima Proyek Strategis di Jakarta yang Digagas Ahok tapi Diresmikan Orang Lain
Di balik kontroversi yang menjerat Ahok, sejumlah pencapaian telah terealisasi.
Editor: Fajar Anjungroso
Sandi yang semula hanya meninjau proyek revitalisasi Kali Besar Baru itu kemudian berubah pikiran. Tanpa persiapan ataupun seremoni khusus, dirinya yang mengetahui kondisi Kali Besar sudah cantik, lantas membuka koridor kali untuk umum.
"Pagi ini bersepeda dan lari pagi sekaligus meninjau proyek revitalisasi Kali Besar Baru di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Alhamdulillah, revitalisasi koridor Kali Besar ini telah selesai. Hari ini aksesnya telah kita buka untuk masyarakat umum, dan siap menyambut Asian Games," tulis Sandi lewat @sandiuno pada jumat (6/7/2018).
Revitalisasi yang dikerjakan menggunakan dana kelebihan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) PT Sampoerna Land sebesar Rp 260 miliar dengan skema Public Private Partnership (PPP) itu, dilengkapi sejumlah fasilitas, antara lain trotoar yang lebar, lengkap dengan patung dan kursi, serta taman dan dermaga apung di sepanjang Kali Besar.
"Setelah direvitalisasi, Kali Besar kini dilengkapi dengan trotoar lebar yang dihiasi instalasi patung dan juga kursi-kursi bagi para pengujung dan wisatawan. Lalu, trotoar juga dilengkapi guiding block yang ramah bagi teman-teman difabel yang dilengkapi dengan taman apung yang berada di atas Kali Krukut yang kini tampak bersih," ungkap Sandi.
5. Kawasan Lapangan Banteng
Dikutip dari Kompas.com berjudul 'Revitalisasi Lapangan Banteng Yang Digagas Ahok dan Diresmikan Anies' pada Kamis (26/7/2018), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan ikon baru Jakarta tersebut pada Rabu (25/7/2018) malam.
Anies mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam revitalisasi ini.
"Alhamdulillah malam hari ini kita menyaksikan salah satu monumen penting di Indonesia telah berhasil ditata ulang. Saya harap tempat ini bukan sekadar sebagai bangunan yang indah dipandang, enak dinikmati, tapi jadi ruang bagi interaksi warga Ibu Kota," ujar Anies.
Revitalisasi Lapangan Banteng dibiayai menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) dan kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) dari PT Rekso Nasional Food. Sedangkan pembangunan pagar dilakukan dengan KLB yang ditargetkan selesai pada September 2018.