Polisi Lakukan Penyisiran di SMK Bhipuri Pascatawuran Berdarah Kemarin
"Untuk benda-benda terlarang tidak ditemukan, sebagian besar (siswa) tidak masuk sekolah," ujar Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Aparat Polres Tangerang Selatan menyisir SMK Bhipuri Serpong, menyusul terjadinya tawuran yang mengakibatkan seorang pelajar tertusuk pedang di pipi, Rabu (31/7/2018).
Berdasarkan hasil penyisiran Selasa (1/8/2018) hari ini, petugas kepolisian tidak mendapatkan barang-barang mencurigakan di dalam sekolah. Bahkan, sebagian besar pelajar SMK Bhipuri tidak bersekolah hari ini.
Baca: Siswa SMK Korban Tawuran Bakal Jalani Operasi Pencabutan Pedang yang Menancap di Wajahnya
"Untuk benda-benda terlarang tidak ditemukan, sebagian besar (siswa) tidak masuk sekolah," ujar Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan, setelah memeriksa SMK Bhipuri di Jalan Pelayangan, Serpong, Tangsel.
Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut, petugas sudah mengantongi beberapa identitas yang dicurigai terlibat aksi berdarah kemarin.
"Kita menginterogasi beberapa siswa apakah ada yang kenal, sudah ada beberapa nama, nanti kita kembangkan terus," jelas Ferdy.
Baca: Rumah Janda Ini Terbakar Gara-Gara Bubur, Begini Kisahnya
Tawuran yang berlangsung di Jalan Puspitek Raya, Setu, Tangerang Selatan kemarin diduga melibatkan dua sekolah, yaitu SMK Bhipuri Serpong dan SMK Sasmita Pamulang.
Seorang pelajar dari SMK Sasmita menjadi korban keganasan tawuran, sebilah senjata tajam menancap di pipi korban bernama Fauzan. Saat ini Fauzan tengah dirawat di RSCM Jakarta Pusat.
Penulis: Zaki Ari Setiawan
Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Polisi Sisir SMK Bhipuri Serpong Sehari Setelah Tawuran Berdarah, Sebagian Besar Siswa Bolos