Jokowi Pilih Cuti, Sandiaga Putuskan Mundur, Ini Komentar Ketua DPRD DKI Jakarta
Dalam pidatonya Sandiaga mengungkapkan alasan mengapa dirinya memilih untuk mendur sebagai wagub ketimbang cuti dari pekerjaannya itu.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sandiaga Uno memenuhi panggilan untuk menghadiri sidang paripurna terkait pengunduran dirinya sebagai Wakil Guburnur DKI Jakarta di DPRD DKI Jakarta, Senin (27/8/2018).
Dalam pidatonya Sandiaga mengungkapkan alasan mengapa dirinya memilih untuk mendur sebagai wagub ketimbang cuti dari pekerjaannya itu.
Baca: Yeslin Wang Stres Bertahun-tahun Pikirkan Rumah Tangganya dengan Delon
"Mempertimbangkan betapa besar tugas seorang wakil gubernur, betapa berat kerja di Jakarta, dan menghindari risiko politisasi jabatan, menjauhkan dari mudharat pejabat yang mengintervensi dan menyalahgunakan birokrasi, anggaran, dan fasilitas, maka saya memilih ikhlas berkorban untuk tidak mengambil cuti," kata Sandiaga di hadapan para anggota dewan dan pejabat Pemprov DKI.
Hal itu pun bertolak belakang dengan apa yang pernah dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dulu lebih memilih cuti sebagai Gubernur DKI Jakarta saat maju sebagai capres 2014-2019.
Atas adanya perbedaan itu, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi pun angkat bicara.
"Susah bedain, susah bedainnya ya. Pak Jokowi bekerja saat itu sudah bekerja kepada masyarakat dan masyarakat tersentuh. Ini kan baru 10 bulan tergantung kerjanya sekarang, kita belum lihat kerjanya," ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (27/8/2018).
Menurut Pras, tidak tepat waktunya untuk membanding-bandingkan seperti ini. Karena dilihat dari waktu menjabatnya saja Jokowi lebih lama dibanding Sandi.
Pras pun berharap dengan adanya pengganti Sandi dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
"Tapi mudah-mudahan dengan dia mengundurkan diri pemberhentian ini nanti penggantinya mungkin bisa melaksanakan tugasnya Pak Sandi gitu aja, belum bisa dibeda-bedain, enggak bisa dibedain bos," tambah Prasetio.