Ahok ke Stafnya: Kalau Mau Berjuang ya Lewat PDI Perjuangan
Ima disarankan untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPRD DKI Jakarta lewat PDI Perjuangan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedekatan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan PDI Perjuangan tetap terjaga meski mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih berada di dalam penjara.
Bahkan, Ahok menyarankan Ima Mahdiah, staf yang sudah berkerja bersamanya selama 8 tahun, untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPRD DKI Jakarta lewat PDI Perjuangan.
“Bapak (Ahok) sendiri yang minta saya masuk PDI Perjuangan. Beliau mengatakan, kalau mau berjuang ya lewat PDI Perjuangan,” kata Ima menirukan kata-kata Ahok di Jakarta, Sabtu (1/9/2018).
Dalam Pemilu Legislatif DPRD DKI Jakarta 2019, Ima bertarung di Dapil X (Kembangan, Kebon Jeruk, Grogol Petamburan, Taman Sari dan Palmerah).
Ima mengatakan, setiap pekan dia selalu menemui Ahok di Rutan Mako Brimob untuk mendiskusikan berbagai hal, mulai dari kerjaan, informasi terkini sampai politik.
Dari diskusi itu, Ima menangkap Ahok sangat terkesan dengan militansi kader-kader PDI Perjuangan saat mendukungnya dalam Pilgub DKI 2017.
“PDI Perjuangan punya kader militan sampai di bawah. Mereka tuh mau bekerja, meski kadang logistik belum tiba,” kata Ima mengutip cerita Ahok.
Ucapan Ahok ini pun terbukti saat Ima turun ke daerah-daerah di Jakarta. Di sana, kata Ima, dia bertemu dengan kader-kader PDI Perjuangan yang sangat militan.
“Di level ranting dan anak ranting, saya menemukan kader-kader banteng dengan semangat luar biasa. Saya pun jadi ikut semangat untuk bisa lolos ke DPRD DKI,” kata perempuan lajang 27 tahun ini.
Selain karena militansi kader, kata Ima, saran Ahok agar dia nyaleg lewat PDI Perjuangan, didasari pada fakta bahwa partai nasionalis ini berpegang teguh pada ideologi Pancasila.
“Bapak terkesan dalam Pilkada DKI yang lalu. Meski bapak diserang banyak pihak dengan isu SARA, PDI Perjuangan tetap berdiri pasang badan karena berpegang teguh memegang ideologi Pancasila,” ujar Ima.
Lebih dari itu, kata Ima, Ahok juga sangat menghormati Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Sebab, ketika sebagian kader PDI Perjuangan ada yang tidak setuju mengusung Ahok, Megawati tetap mendukungnya demi menegakkan Pancasila.
“Bapak merasa Ibu Mega sangat tulus sama dia, sama seperti ibu dan anak,” ujar alumnus Universitas Paramadina ini.
Lebih dari itu, Ima mengakui terpanggil ke politik juga karena Ahok. Sebab, banyak kebijakan bagus yang pernah dijalankan Ahok, justru tidak dijalankan oleh Pemprov DKI sekarang.
“Contohnya KJP banyak yang lapor. Kita masih pegang nomor handphone pengaduan yang dulu. Mungkin masyarakat masih bingung mau ngadu ke mana, jadi masih ngadu ke kita, ‘saya masih dipotong KJP-nya Pak’,” ujar salah satu editor buku ‘Kebijakan Ahok’ ini.
“Dulu bisa langsung ke Pak Ahok, sekarang bingung mau ke mana. Makanya saya ingin menjadi penyambung aspirasi warga DKI Jakarta,” kata Ima tentang alasannya nyaleg.