Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Cleaning Service Sepdi tentang Pengalamannya Membersihkan Sampah Asian Games 2018

Pria itu bernama Sepdi, cleaning service venue aquatic dan mengaku sudah bekerja untuk Asian Games 2018 sejak Januari 2018.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Cerita Cleaning Service Sepdi tentang Pengalamannya Membersihkan Sampah Asian Games 2018
TRIBUN JAKARTA/Erlina F Santika
Sepdi, staf cleaning service di venue aquatic Asian Games 2018. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Erlina F. Santika

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di seberang kolam venue aquatic Asian Games 2018, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018) tampak seorang pria tengah membersihkan lorong kamar mandi.

Sambil membungkuk, tangannya secara erat memegang sikat lantai sambil bergerak maju mundur, berpindah dari satu ubin ke ubin yang lain.

Pria itu bernama Sepdi, staf cleaning service di venue aquatic dan mengaku sudah bekerja untuk Asian Games 2018 sejak Januari 2018.

Awalnya, ia adalah lulusan sebuah SMA di Lampung lalu merantau ke Jakarta dan bekerja di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Namun karena ada pengurangan karyawan, ia dipindahkan ke GBK untuk Asian Games 2018.

Anak dari buruh tani ini mengaku senang bisa menjadi bagian sejarah pesta olahraga terbesar se-Asia itu.

Berita Rekomendasi

Ia menambahkan, dulunya hanya bisa mengkhayal saja.

Baca: Dul Pilih Taaruf, Nggak Mau Pacar-Pacaran

"Nggak nyangka akhirnya bisa ke sini. Kalau dulu mah cuma khayal-khayalan aja. Pengen bisa ikut acara-acara kayak gini, kayaknya enak. Akhirnya kesampean juga," ujar pria berkulit sawo matang ini.

"Seneng lihat atlet. Kalau dulu kan lewat televisi aja," tambah Sepdi.

Dari sederet perlombaan di venue aquatic, Sepdi mengaku momen paling melelahkan yang dia jalani adalah saat menjelang penutupan Asian Games 2018.

Baca: Prihatin Kasus KM Sinar Bangun, Komisi V Soroti Aspek Keselamatan Angkutan Penyeberangan

Saat itu ribuan atlet hadir di venue tersebut. Ia harus membersihkan lorong-lorong dan beberapa ruangan secara ekstra. Saat itu sampah yang dihasilkan pun luar biasa.

Ia juga mengaku kerap mendapat tekanan dari atasan lantaran seluruh ruangan harus dipastikan bersih dan steril.

"Kalau kayak gitu kencang tekanannya. Nggak boleh ada debu, nggak boleh kotor," ungkap Sepdi. "Ini kan bawa nama negara. Kalau kotor negara yang malu," tambah Sepdi.

Seusai Asian Games 2018, Sepdi tetap bekerja di venue aquatic untuk perhelatan Paragames 2018.

Ia menjelaskan sudah mulai mempersiapkan diri untuk ajang difabel besar itu. Sepdi sendiri mengaku hanya bisa pulang ke Lampung, rumahnya beberapa kali dalam setahun.

Terakhir ia bisa menjenguk orangtuanya pada Lebaran Idul Fitri 2018 lalu.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas