Cerita Volunteer Asian Games 2018: 'Amankan' Fotografer Agar Tak Tenggelam di Pantai Ancol
Namun kisah dibaliknya pesta olahraga terbesar se-Asia itu tak mungkin dilupakan begitu saja.
Editor: Hasanudin Aco
"Venue sailing sendiri ada 4. Venue Alfa, Beta, Charlie dan Delta. Jadi sekali berangkat dengan perahu, itu muterin 4 area itu," jelas Naval.
"Nah susahnya, si fotografer itu sukanya muter-muter. Mintanya beda-beda. Tiap negara kan tandingnya beda-beda (area)," tambahnya.
"Mereka maksa, padahal bahan bakar perahu sudah ditentukan dan dicukupkan sesuai area," sambungnya.
Kendati begitu, panitia mengusahakan tetap menuruti kemauan fotografer.
"Ya diusahain bisa. Kalau nggak bisa, 'mohon maaf nggak bisa'. Gitu aja," jelasnya.
Dari sederet fotografer dalam dan luar negeri, lanjutnya, fotografer dari Jepang merupakan fotografer yang paling suka memaksa panitia.
"Paling ngotot itu fotografer dari Jepang. Mereka maksa harus bisalah pokoknya," ungkap Naval.
Terkait jumlah perahu, Naval menjelaskan selama perhelatan akbar itu berlangsung, panitia mengerahkan paling banyak 4 kapal untuk mengangkut fotografer.
"Kan siapa yang pertama datang, dia yang naik boat. Hari pertama cuma ada satu boat buat media. Hari-hari berikutnya bertambah, paling banyak empat kapal," tandasnya.