Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Minggu Kosong, Posisi Wagub DKI Jakarta Masih Tunggu Keppres Jokowi

"Masih menunggu Keppres ya," kata Triwicaksana saat ditemui di DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (10/9/2018)

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Dua Minggu Kosong, Posisi Wagub DKI Jakarta Masih Tunggu Keppres Jokowi
Wahyu Aji/Tribunnews.com
Triwisaksana 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil ketua DPRD DKI Jakarta Triwicaksana mengatakan, proses pemilihan Wakil Gubernur pengganti Sandiaga Uno masih menunggu keputusan presiden (keppres) pemberhentian yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Masih menunggu Keppres ya," kata Triwicaksana saat ditemui di DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (10/9/2018).

Baca: Istri Anies Baswedan Ungkap Siapa Sosok Penerus dari Mantan Wagub DKI Sandiaga Uno

Triwicaksana pun memastikan pihaknya telah mengirimkan rekomendasi pemberhentian Wakil Gubernur kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk ditindaklanjuti menjadi Kepres dari Presiden.

"Sejak paripurna semestinya sudah ya, tapi sepertinya sudah, kita hanya menunggu," ujar Triwicaksana

Diketahui sejak dikeluarkannya surat pernyataaan pengunduran diri Sandiaga Uno atas permintaaan sendiri pada tanggal 9 Agustus lalu, sampai hari ini, kursi wakil gubernur DKI Jakarta belum juga terisi.

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah membocorkan dua nama kader yang telah diberikan mandat untuk menggantikan jabatan Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Berita Rekomendasi

Direktur Pencapresan PKS, Suhud Alyuddin mengatakan kedua kader itu adalah mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Nurmansjah Lubis.

Baca: Pengamat Nilai Sikap Politik Delapan Gubernur Baru Beri Angin Segar kepada Jokowi di Pilpres 2019

Namun pengajuan dua nama itu masih menunggu persetujuan dari Partai Gerindra.

"Kisarannya nama itu enggak jauh dari Pak Syaikhu dan Pak Nurmansjah. Cuma nanti juga tergantung kompromi akhir dengan Gerindra," ujar Suhud saat dihubungi wartawan, Senin (3/9/2018).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas