Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapi Puisi Cak Nun, Politikus Demokrat: Calon Pemimpin Ditampilkan dengan Pencitraan

Dalam tulisan tersebut, Ferdinand Hutahaean menyebut bahwa kini partai politik memperkenalkan calon (presiden) dengan mendustakan kenyataan.

Editor: Yudhi Maulana
zoom-in Tanggapi Puisi Cak Nun, Politikus Demokrat: Calon Pemimpin Ditampilkan dengan Pencitraan
kolase Tribunnews
Ferdinand Hutahaean dan Cak Nun atau Emha Ainun Najib 

TRIBUNNEWS.COM -- Politikus sekaligus kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi portal berita yang memberikan judul 'Ketika Boneka Menjadi Pemimpin'.

Judul artikel tersebut mengacu pada tulisan Emha Ainun Najib atau Cak Nun, seorang seniman, budayawan, penyair, dan pemikir yang menularkan gagasannya melalui buku-buku yang ditulisnya.

Ferdinand Hutahaean pun memberikan tanggapannya dengan menuliskan beberapa kalimat hasil pemikirannya, Minggu (16/9/2018).

Dalam tulisan tersebut, Ferdinand Hutahaean menyebut bahwa kini partai politik memperkenalkan calon (presiden) dengan mendustakan kenyataan.

Ia bahkan menyindir bahwa kini, calon pemimpin lebih banyak ditampilkan lewat pencitraan sedemikian rupa di muka publik.

Tak tahu untuk siapa tanggapan Ferdinand Hutahaean ini ditujukan.

Namun, hingga kini banyak yang mengomentari perihal cuitan Ferdinand di Twitter pribadinya.

Berita Rekomendasi

Halaman selengkapnya ==========>>>>>>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas