Pemecah Gelombang Sepanjang 426 Meter yang Dibangun di Pulau Pramuka Habiskan Dana Rp 13 Miliar
"Sekarang ini progres pengerjaan breakwater di Pulau Pramuka kurang lebih sudah mencapai sekitar 30 persen," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, KEPULAUAN SERIBU - Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) tengah membangun pemecah gelombang (breakwater) di perairan Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu.
Pembangunannya sudah dilakukan sejak Juli tahun ini, dan ditargetkan selesai bulan Desember.
Baca: Sosok Jaja di Mata Warga Kampung Apung Cengkareng
"Sekarang ini progres pengerjaan breakwater di Pulau Pramuka kurang lebih sudah mencapai sekitar 30 persen," kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kepulauan Seribu, Ahmad Saiful, Selasa (18/9/2018).
Saiful membeberkan, pembangunan pemecah gelombang ini memerlukan anggaran Rp 13 miliar.
"Panjang breakwater yang dibangun di Pulau Pramuka itu mencapai 426 meter. Biaya pembangunannya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp 13 miliar," ujarnya.
Sementara itu, pembangunan pemecah gelombang dianggap sebagai suatu hal yang penting oleh Lurah Pulau Panggang, Yuli Hardi.
Baca: Al Ghazali Kecelakaan dalam Perjalanan Menuju Rumah Ibunya
Pasalnya, pemecah gelombang sangat penting untuk menahan ombak dan abrasi di Pulau Pramuka.
Cara artifisial ini, dijelaskan Yuli, ditempuh lantaran cara natural menahan ombak dengan batu karang sudah tidak maksimal. Apalagi, kenyataannya banyak karang yang sudah rusak di perairan Pulau Pramuka.
"Apalagi kalau lagi angin timur udah nyampe, ombaknya parah. Kalau ombak kan ngambil, baliknya ngambil pasir. Ini cara instan untuk menahan abrasi dan ombak. Cara bagus pakai karang tapi itu kan cara alam. Sekarang kan karang banyak yang rusak, dan kalau transplan karang juga agak lama waktunya," kata dia.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Telan Dana Rp 13 M, Pemecah Gelombang Sepanjang 426 Meter Dibangun di Pulau Pramuka