Warga Jakasetia Bekasi Gelar Nobar Film Pengkhianatan G30S/PKI
Film itu dianggapnya penting untuk diputar lagi agar bangsa Indonesia tidak terprovokasi dan terpecah-pecah
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Reynas Abdillah/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Masyarakat di sekitar Taman Gigi, RW 14, Jakasetia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, menggelar acara nonton bareng (nobar) film G30S/PKI, Sabtu (29/09/2018) malam.
Ketua Panitia nobar sekaligus Ketua RW 12, DJoko Prabowo, menerangkan acara nonton bareng film Pengkhianatan G30S/PKI ini bertujuan mengenang peristiwa pemberontakan PKI pada 1965.
Menurutnya, acara nonton bareng film G30S/PKI ini menjadi agenda tahunan. Kata dia, satu di antara misi bersama di lingkungan tersebut adalah memberantas paham-paham kiri yang ingin menghancurkan keutuhan NKRI.
"Ini jadi program tahunan yang sudah disepakati bersama. Apalagi memiliki nilai-nilai pancasila yang harus kita tanamkan pada generasi muda lewat film bersejarah ini. Selain itu ada pelajaran dan hikmahnya, sehingga peristiwa serupa tidak kembali terulang," ujarnya di sela nobar.
"Generasi penerus juga bisa paham jika komunis kejam dan ideologinya tidak bisa diterima di Indonesia. Dengan nobar diharapkan bisa terjadi pesan bergulir, dari yang nonton lalu disampaikan lagi ke yang tidak nonton. Film tersebut, walaupun sudah lawas, masih perlu diingatkan, karena peristiwa bersejarah," imbuhnya.
Film itu dianggapnya penting untuk diputar lagi agar bangsa Indonesia tidak terprovokasi dan terpecah-pecah lagi.
Peristiwa ini dikenang setiap tahun karena dianggap sebagai sejarah kelam terkait adanya gerakan yang ingin mengubah ideologi Pancasila.
"Pesan pentingnya adalah para Ketua RW bersatu meski beda profesi dan latar belakang lainnya. Kalau di atas, pengurus rukun, maka di bawah juga harus rukun. Kami melakukan nobar ini secara gratis dan swadaya masyarakat yang saling berbagi," tambah Verry Koestanto, Sekretaris Panitia Nobar sekaligus Ketua RW 19.
"Kumpul-kumpul seperti ini juga sangat penting, silahturahminya terjaga, ekonomi kerakyatan juga terjadi, di sekeliling ini masyarakat memanfaatkannya dengan berjualan, semua kepentingan terakomodir. Forum masjid dan mushola se- Bekasi Selatan juga hadir. Lewat para DKM-nya, punya kewajiban moral untuk menyampaikan ke masyarakat kalau ideologi komunis tidak sesuai dan berlawanan dengan sila pertama dari Pancasila. Ada juga para pengurus gereja, semua pihak dan lapisan masyarakat kita undang," katanya.