Malam Hari, Anies Datangi Rumah Duka Korban Mobil Terbakar di Cipali
Terlihat sesekali, Anies berbincang kepada Istri almarhum, Sukaesih yang kala itu berada tepat di samping jenazah almarhum
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendatangi rumah duka Almarhum Slamet Supardiyono (55) di Jalan Kp Baru RT 06/07, Cakung Barat, Jakarta Timur.
Almarhum merupakan korban kecelakaan kebakaran mobil di Tol Cipali KM 136 pada Sabtu (6/10/2018).
Baca: Rombongan Gubernur Anies Tolong Kecelakaan di Tol Cipali
Sekitar pukul 21.40, Anies tiba langsung mendatangi pihak keluarga, walau usai menghadiri acara opening seremonial Asian Para Games nampaknya Anies menyimpan duka pada hari ini.
Terlihat sesekali, Anies berbincang kepada Istri almarhum, Sukaesih yang kala itu berada tepat di samping jenazah almarhum.
Dengan memakai jas hitam, Anies terlihat menyampaikan rasa duka cita atas kepergian almarhum.
Baca: IMF-World Bank Disebut Mewah, Mantan Menkeu Ungkap Soal Pengaturan Anggaran dan Singgung Asian Games
Dalam kesempatan tersebut, Anies menceritakan bagaimana dirinya melihat mobil almarhum terbakar di KM 136 Tol Cipali arah Jakarta.
Ketika itu, dirinya baru saja selesai mengikuti kegiatan Tea Walk di Linggar Jati, Kuningan, Cirebon, Jawa Barat.
"Jadi, kira-kira pukul 09.20 di kilometer 136 mobil kita mendadak berhenti dan lalu terlihat beberapa mobil di depan ada asap. Mobil kita maju terus menyelinap di antara mobil lain sampai di depan terlihat ada mobil kecelakaan dengan kap depannya mulai terbakar," kata Anies saat ditemui di Rumah Duka, Sabtu (6/10/2018).
Di saat itu pula, Anies meminta tim pengawalnya untuk melihat dan membantu korban, tiga orang petugas akhirnya dapat mengeluarkan korban sebelum akhirnya mobil tersebut terbakar.
Di saat itu, Anies mengakui bahwa kondisi korban sudah mulai lemah, hingga akhirnya petugas ambulans tiba langsung membawa korbam ke Rumah Sakit terdekat untuk penanganan medis.
Anies, mengungkapan bahwa korban adalah salah satu guru di Jakarta ketika petugas melihat data identitas korban, saat itu pula ia meminta mengecek apakah korban adalah guru yang masih aktif.
"Setelah tahu guru, kita langsung kontak kantor kita, dicek apakah ini guru aktif di pemprov. Kemudian, dibawa oleh petugas ambulan rumah sakit terdekat karena belum ada keluarga hanya ada ponsel, tapi tidak bisa dipakai dan tidak ada nomor yang bisa di kontak," ucapnya.
Diungkapkan Anies, pihaknya akan menanggung semua biaya korban saat di Rumah Sakit hingga ke Jakarta.
Bahkan, pihaknya juga akan menanggung biaya sekolah anak ketiga almarhum, yang saat ini masih duduk di bangku SMA.