Curhat Sopir Truk Sampah Jakarta yang Dicegat saat Ingin Melintas ke Bekasi
"Waktu kemarin itu (polemik) ada dampaknya ke kita. Ketahan sampai malam 16 truk tertahan di sana," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik yang terjadi antara Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah kota Bekasi terkait dana sampah turut dirasakan oleh para pengemudi sopir truk sampah.
Pasalnya, sopir truk sempat dibuat kelabakan terkait permasalahan tersebut.
Baca: Pemkot Bekasi Batasi Truk Sampah Asal DKI Jakarta Melintas Jalan Ahmad Yani
Hal itu diungkapkan satu di antara pengemudi truk sampah, Udin di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Kober, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Waktu kemarin itu (polemik) ada dampaknya ke kita. Ketahan sampai malam 16 truk tertahan di sana. Yang lain dicegat suruh balik. Karena truk sudah harus kembali malah terkendala," paparnya kepada TribunJakarta.com, Senin (22/10/2018).
Untungnya, Udin kala itu tak terkena imbas penahanan truk saat mengantarkan sampah lantaran melewati jalan yang berbeda.
"Saya enggak kena waktu itu, lewat Cibubur saya. Yang boleh itu Cibubur dan Jati Asih," tuturnya.
Kini, polemik itu tak lagi dirasakan para pengemudi truk. Sebab, mereka bisa mengantarkan sampah seperti sedia kala.
"Tapi, yang bisa lewat Bekasi Kota, truk sampah yang ada compactornya saja kalau yang hanya ditutupi terpal enggak bisa melintas di siang hari. Kalau di atas jam 10 malam baru bebas, truk sampah apa aja boleh melintas," terangnya.
Ia pun berharap, agar masalah itu lekas tuntas terselesaikan lantaran dirinya dan rekan-rekan lain merasakan dampak polemik itu.
"Harusnya kita bisa pulang jam 4 atau 5 pagi tapi jadi ketunda. Kemarin katanya sempat dicegat di dua tempat, Bekasi Barat dan keluar tol Jatiasih," ujar dia.
Udin dan sopir truk sampah lainnya harus mengambil jalan lainnya yang terbilang memakan waktu tempuh.
"Mutarnya jauh jadinya, beda setengah jam. Dari pengeluaran bahan bakar kan juga beda. Kalau biasanya lebih cepat langsung ke Bantar Gebang. Harapan ke depan kembali seperti semula saja. Bisa pulang cepat," tambah dia.
Udin mengatakan merasa prihatin dengan sopir yang mengantarkan sampah harus memutar balik.
Baca: Guru SD Honorer di Indramayu Jalan Kaki ke Istana Presiden, Dititipi Surat dari Guru yang Disinggahi
Padahal, jarak tempuh mereka awalnya terbilang dekat.
"Seperti wilayah Pulo Gadung itu kan deket mereka bisa antar tapi harus mutar lagi. Untuk sopir truk sampah di wilayah Pusat atau Timur yang tadinya dekat malah jadi lebih jauh," tandas dia.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Curhat Sopir Saat Truk Sampah Dilarang Masuk ke Wilayah Bekasi